JAKARTA, KalderaNews.com – Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji baru-baru ini mengakui populasi penduduk Jepang menurun sebanyak 500.000 setiap tahunnya.
Hal ini ditegaskannya saat menyambangi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim di Ruang Mendikbudristek, Gedung A Lantai 2, Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta pada Jumat, 27 Februari 2023.
Pertanyaannya kritisnya adalah kenapa Jepang bisa mengalami depopulasi? Ternyata salah satu penyebabnya adalah soal sikap masyarakat terhadap menikah dan persoalan untuk memiliki anak. Secara konkret Jepang memang mengalami resesi sex.
BACA JUGA:
- Fakta-fakta Mencengangkan Depopulasi di Jepang, 450 Sekolah Tutup Setiap Tahun
- Populasi Jepang Turun 500.000 Per Tahun, Indonesia Jadi Production Base dan Expert Base
- Repatriasi Ribuan Kerangka Tentara Jepang di Papua Dimulai Maret 2023
Survei Survey on Public Attitudes toward Childbirth 2019 menunjukkan bahwa banyak masyarakat Jepang yang tidak tertarik untuk menikah dan memiliki anak.
Alasan yang paling umum adalah kesulitan finansial, kesulitan mencari pasangan yang cocok, dan keinginan untuk memprioritaskan karier.
Survei lain yakni Survey on Time Use and Leisure Activities 2016 menunjukkan banyak orang Jepang yang bekerja terlalu banyak hnya memiliki sedikit waktu untuk kegiatan rekreasi dan kehidupan sosial. Hal ini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi keputusan mereka untuk tidak menikah dan memiliki anak.
Menariknya lagi terkait resesi sex. Resesi seks adalah keengganan seseorang atau pasangan untuk memiliki keturunan. Resesi seks merupakan fenomena keengganan pasangan untuk memiliki anak. Adapun pemicu umumnya yakni biaya perawatan dan pendidikan anak yang semakin melonjak.
Lantas apa saja penyebab atau faktor pemicu resesi seks secara umum? Dikutip dari situs halodoc ada sejumlah faktor pemicunya:
1). Lebih Suka Masturbasi
Terhitung sejak 1992 hingga 1994 terjadi kenaikan tindakan masturbasi sebanyak dua kali lipat pada pria Amerika dalam dua tahun tersebut dan pada wanita jumlahnya meningkatkan tiga kali lipat. Tak hanya warga Amerika, anak muda di Jepang juga memiliki pandangannya sendiri tentang seks. Mereka menilai bahwa seks adalah kegiatan yang melelahkan. Karena itu, sebagian besar orang kerap melakukan masturbasi.
2). Masalah Ekonomi
Pria dengan pendapatan lebih rendah atau pengangguran cenderung tidak melakukan aktivitas seksual sebab mereka merasa khawatir akan kehamilan dan tidak mampu membiayai kebutuhan.
3). Kelelahan Kerja
Kelelahan menjadi pemicu stres yang paling umum di alami orang-orang di kota besar. Jika seseorang sudah merasa lelah ditambah stres dan suasana hati yang buruk tentu sangat berpengaruh pada gairah seksnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply