Di Sekolah Ini Orang Tua Boleh Membayar Uang Sekolah dengan Bekerja Membersihkan Toilet

Anak-anak sekolah Braveheart Christian Academy saat bersama pemadam kebakaran dan kepala sekolah mereka, Ibu Chrystal Bernard (paling kanan), dalam rangka penyediaan transportasi alternatif untuk anak-anak ke sekolah. (via dailysignal.com)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com —  Sebuah sekolah Kristen di Texas membuat terobosan untuk membantu para orang tua murid kurang mampu.

Sekolah tersebut memperbolehkan orang tua murid membayar biaya sekolah tidak dengan uang melainkan dengan tenaga.

Orang tua murid diminta secara sukarela bekerja untuk sekolah 8 jam per bulan dengan ‘gaji’ US$25 per jam.

Mereka antara lain bekerja membersihkan toilet, ruang sekolah, membantu tugas-tugas kantor sekolah dan pekerjaan lainnya yang memastikan murid-murid dapat belajar dengan baik.

BACA JUGA:

Program ini cukup mendapat sambutan. Dengan begitu para keluarga tidak mampu cukup terbantu untuk membayar total uang sekolah US$7000 per tahun.

Sekolah Kristen ini bernama Braveheart Christian Academy. Ia didirikan oleh pasangan pendeta Crystal dan Joshua Bernard pada tahun 2021.

Sekolah ini menyelenggarakan pendidikan mulai dari tingkat prasekolah sampai kelas enam.

Sekolah ini memang masih merangkak. Pasangan Bernard hanya mampu mempekerjakan  guru dengan gaji secukupnya.

Dua guru di sekolah ini adalah guru sekolah negeri yang rela tidak digaji penuh demi dapat mengajar di sini. Para guru lain juga kerap harus nyambi sebagai pengasuh setelah sekolah usai.

Meskipun dikelola secara berkekurangan, banyak orang tua ingin anaknya menempuh pendidikan di sekolah ini. Mereka terkesan dengan sistem pengajarannya yang sangat memperhatikan pribadi demi pribadi murid.

Kepala Sekolah, Chrystal Bernard, mengatakan kepada The Daily Signal bahwa Braveheart mengindividualisasikan pendidikan dengan menilai kesenjangan siswa dalam keterampilan membaca, matematika, dan sosial ketika mereka pertama kali masuk di sekolah melalui tes penempatan. Kemudian setiap guru dan orang tua siswa bekerja sama selama pertemuan rutin untuk memastikan kesenjangan tersebut terpenuhi.

Bernard berkata bahwa para orang tua sangat senang mendapatkan umpan balik yang bersifat individual.

“Kami membahas keterampilan khusus apa yang telah dikuasai siswa, apa yang mereka ketahui, dan apa yang perlu diperkenalkan kepada mereka,” kata dia.

“Orang tua kemudian tahu apa yang perlu ditangani, didukung, dan dikerjakan di rumah.”

Ruang kelas siswa terdiri dari kelompok kelas. Prasekolah dan taman kanak-kanak dikelompokkan bersama. Lalu kelompok kelas lainnya terdiri dari  kelas satu hingga tiga. Kemudian kelompok kelas lainnya terdiri dari kelas empat hingga enam.

Siswa disortir secara teratur ke dalam kelompok-kelompok kecil dengan tugas mata pelajaran di mana guru memberikan instruksi khusus. Ukuran ruang kelas dipatok dengan rasio murid-guru 8 banding 1.

Crystal Bernard menambahkan Sekolah Braveheart berfokus pada pendekatan holistik, berusaha untuk membangun pengetahuan konten dan karakter Kristen pada setiap siswa.

Braveheart didirikan di tengah dampak bencana penutupan sekolah akibat COVID-19. Keluarga Bernard baru saja memulai homeschooling anak-anak mereka sebelum COVID-19 mencapai status pandemi. Ketika sekolah ditutup dan siswa di sekolah negeri menderita, kabar tentang pendekatan homeschooling keluarga Bernard mulai menyebar.

Tak lama kemudian, orang tua meminta pasangan Bernard untuk mengajari anak-anak mereka. Mengajar anak-anak secara individu adalah kesuksesan yang luar biasa, dan permintaan terus meningkat hingga pasangan Bernard mendirikan Braveheart Christian Academy pada musim gugur tahun 2021.

“Jika kita tidak membantu anak-anak ini, hidup tidak akan menjadi yang terbaik bagi anak-anak mereka atau generasi mereka, atau generasi selanjutnya,” kata Bernard.

“Ini adalah warisan yang kami investasikan.”

Chrystal Bernard mengatakan  baik dia maupun suaminya Joshua tidak mendapat gaji dari sekolah. Chrystal dan Joshua adalah pendeta di Believer’s Connection Church di Arlington.

Demi murid dan guru-guru, kata Bernard, dia berharap pemerintah negara bagianTexas akan meloloskan undang-undang yang menyediakan rekening tabungan pendidikan bagi keluarga untuk digunakan membiayai pendidikan di sekolah seperti Braveheart. Undang-undang tersebut kini tengah dalam pembahasan legislasi.

Gubernur Negara Bagian Texas, Greg Abbott, menyatakan ketersediaan pilihan sekolah menjadi  item darurat untuk sesi legislatif Texas. Diharapkan jika legislator mengesahkan RUU tersebut, Abbott akan menandatanganinya menjadi undang-undang.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*