JAKARTA, KalderaNews.com – Dua pendidik dari Pendidikan Inklusi Cikal, Winda Greatta Zakiah, M.Pd, dan juga Ghivari Reza Maulana, S.Pd mengabadikan gagasan, pemikiran dan juga pengetahuan mengenai TunaRungu dan Teknologi Asistif dalam Buku “Bunga Rampai, TunaRungu dan Kebutuhan Teknologi Asistif” yang dirilis oleh UNS Press pada 2023.
Mendedikasikan diri sejak perkuliahan mendalami pendidikan khusus atau pendidikan inklusif, Ghivari dan Winda, yang merupakan lulusan dari Pendidikan Khusus di jenjang Master/S-2 di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo ini berkolaborasi bersama sejak perkuliahan di Pusat Studi Difabilitas (PSD) dengan menjalankan berbagai riset lapangan.
Winda menyebutkan bahwa ia seringkali melakukan riset dalam pendidikan berkebutuhan khusus bersama dengan Ghivari sebagai rekan penelitian.
BACA JUGA:
- Murid SMA Cikal Amri Setu Raih Medali Emas di Ajang Olimpiade Bahasa Inggris
- Gedung Baru SMP dan SMA Cikal Serpong, Jadi Ruang Kreasi, Inovasi, dan Kolaborasi
- Thalita Nadira Izza Senen Hingga Sarah Jessica Semarakkan Cikal Alumni Roadshow 2023
“Saya dan Pak Ghivari bekerja dulunya di Pusat Studi Difabilitas, kami mengikuti semua riset lapangan. Saya yang berlatar belakang Pendidikan Luar Biasa memang seringkali membantu dosen dalam riset, dalam pendidikan inklusi, lebih banyak ke inklusi. Secara garis besar, pendidikan anak berkebutuhan khusus,” ungkap Winda.
Ghivari yang mengajar program Science di jenjang SMP-SMA Cikal Lebak Bulus ini juga menceritakan bahwa keikutsertaannya dalam pembuatan buku tentang TunaRungu dan Teknologi Asistif ini juga bermula dari ajakan Winda sebagai rekan di Pusat Studi Difabilitas.
“(Kalau saya) sebetulnya Bu Winda yang mengajak saya berpartisipasi. (Terkait pendidikan) Saya juga memilih pendidikan khusus di UNS. Dalam hal ini, sebetulnya buku mengenai kebutuhan khusus itu banyak sekali di Pusat Studi Difabilitas. Namun, di buku kali ini, riset kami berhasil masuk dalam buku dan dibahas secara mendalam.” ucapnya dengan nada antusias.
Sebagai penulis dalam buku, Ghivari dan Winda menceritakan bahwa buku “Bunga Rampai, TunaRungu dan Kebutuhan Teknologi Asistif” membahas mengenai TunaRungu secara mendalam, mencakup karakteristiknya, kebutuhannya, dan kondisi-kondisi yang menjadi hal yang perlu diperhatikan bagi TunaRungu antara lain, kondisi sosiologis, emosional, bahasa.
Tak hanya Winda, Ghivari yang juga merupakan salah satu penulis dalam hal ini membahas mengenai teknologi kebutuhan asistif bagi TunaRungu.
“Dalam buku ini hal yang pasti ada pembahasan mengenai TunaRungu, Kebutuhan TunaRungu (Sosiologis, Emosional. Bahasa) jadi selain buku ini ada aplikasi translator yang akan diolah jadi bahasa isyarat. Nah, dari berbagai teknologi yang ada dan pengetahuan, kita olah disini. Kami ingin masyarakat mengerti, memahami, dan menyebarkan informasi lebih dalam tentang TunaRungu,” tutur Ghivari.
Ia menegaskan anak dengan TunaRungu itu tidak dapat diberikan perintah yang sifatnya abstrak, sehingga penting untuk menunjukkan atau memberikan informasi atau perintah yang jelas dan singkat.
Selain di tingkat SMP-SMA, ada juga Winda yang membangun suasana menyenangkan bagi anak-anak untuk membentuk kesiapan belajarnya dulu di jenjang TK-SD.
“Kalau di SMP-SMA itu mungkin lebih terlihat anaknya siap belajar. Kalau di TK-SD, belum tentu anak TunaRungu siap belajar. Kalau kita sudah menyiapkan materi, media yang unik beragam, kita akan bermain sambil belajar,” tambah Winda.
Dalam perencanaan pendidikan bagi TunaRungu, Ghivari menyebutkan bahwa kunci utama pemenuhan pendidikan anak dengan TunaRungu adalah tetap difokuskan pada kondisi, kemampuan, kebutuhan, dan potensi yang dimiliki oleh anak sehingga pertimbangan memilih sekolah reguler atau inklusi pun baiknya mengacu pada hal tersebut.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply