Rano Karno dan Sakinah Aljufri Ungkap Fakta Memprihatikan Darurat Literasi Indonesia

Rumah Baca Komunitas Merapi (RBKM) di lereng Gunung Merapi (KalderaNews/Loyola K)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Anggota Komisi X DPR RI Rano Karno menyoroti permasalahan minimnya jumlah tenaga pustakawan secara nasional. Ia mengatakan, masalah kurangnya tenaga perpustakaan menjadi krusial di tengah keprihatinan literasi masyarakat Indonesia yang masih rendah.

Ia menyebutkan skor kemampuan membaca anak Indonesia berada pada dalam urutan 6 (enam) terbawah dari 80 negara berdasarkan survei yang diadakan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018.

Kemampuan membaca siswa Indonesia berada pada skor 371, sementara rata-rata skor negara OECD adalah 487.

BACA JUGA:

“Perpustakaan tidak mungkin berjalan tanpa disiplin ilmu Perpustakaan. Karena itu, rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ini juga harus membuat formasi untuk tenaga pustakawan,” ujar Rano Karno baru-baru ini di Lebak.

Ia menyampaikan tiga komponen yang diperlukan untuk meningkatkan literasi yaitu aktor, kultur dan infrastruktur. Dalam hal ini, aktor adalah pustakawan yang memiliki kompetensi dalam mengelola perpustakaan.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*