JAKARTA, KalderaNews.com – Pemerintah menyediakan 2.500 beasiswa untuk dokter dan tenaga kesehatan, untuk di dalam maupun luar negeri.
Program beasiswa untuk dokter dan tenaga kesehatan ini bertujuan memenuhi kebutuhan dokter, dokter spesialis, dan fellowship di Indonesia.
Pada 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Lembaga Pengelola Dana Keuangan (LPDP) memberikan 600 beasiswa pendidikan dokter spesialis.
Tahun ini meningkat menjadi 1.600 dan ditingkatkan lagi menjadi 2.500 pada 2024 untuk dokter spesialis, sub-spesialis, termasuk fellowship lulusan luar negeri.
BACA JUGA:
- Mengenal Beasiswa Jolanda Allen yang Mulai Diadakan Tahun Ini, Buka 3 April
- Siswa SMA Merapat! Inilah Beasiswa ke Luar Negeri untuk Kamu, Ada Tunjangan Hidup Rp 61 Juta Lho
- Khusus Buat Para Kartini Masa Kini, Beasiswa S2 ke Prancis ini Tutup 30 April 2023
Nah, inilah beasiswa dari Kemenkes yang tersedia dalam lima bentuk.
Dokter Spesialis-Subspesialis/Dokter Gigi Spesialis
Program bantuan dokter spesialis-subspesialis/pendidikan dokter gigi spesialis telah diadakan sejak 2008.
Penerima beasiswa yang masih aktif di fakultas kedokteran atau kedokteran gigi hingga Januari 2022 lalu sejumlah 2.144 orang.
Di sisi lain, jumlah yang sudah lulus ada 7.004 dan seluruhnya mencakup dokter spesialis-subspesialis dan dokter gigi spesialis.
Fellowship Dokter Spesialis
Beasiswa fellowship dokter spesialis diberikan untuk memenuhi pelayanan kanker, jantung, stroke, dan uro-nefrologi (KJSU).
Pesertanya dipersilakan dari kalangan dokter spesialis PNS maupun nonPNS yang akan didayagunakan di rumah sakit pemerintah yang memerlukan layanan fellowship KJSU.
Pada beasiswa ini ada 29 jenis fellowship. Targetnya, pada 2023 diberikan beasiswa fellowship dokter spesialis untuk 170 orang.
Penerima beasiswa nantinya akan memperoleh biaya pelaksanaan fellowship, biaya hidup dan operasional, dan biaya buku/referensi.
Calon Dokter dan Dokter Gigi
Kemenkes juga turut memberikan beasiswa afirmasi dokter atau dokter gigi yang diprioritaskan untuk wilayah terpencil, tertinggal, perbatasan, kepulauan, serta daerah yang bermasalah kesehatan.
Beasiswa ini dibuka untuk lulusan SMA/sederajat, mahasiswa sarjana kedokteran/kedokteran gigi, serta mahasiswa profesi kedokteran/kedokteran gigi.
Pada tahun ini, Kemenkes menargetkan beasiswa afirmasi dokter-dokter gigi untuk 800 orang.
Peserta akan memperoleh biaya pendidikan, biaya hidup, biaya operasional, biaya buku/referensi sesuai SBM tahun berjalan, dan biaya penelitian sesuai anggaran Kemenkes.
Pendidikan untuk SDM Kesehatan
Beasiswa pendidikan untuk SDM kesehatan ditujukan utamanya untuk pegawai berstatus PNS. Bantuan ini diberikan untuk seluruh jenjang pendidikan mulai dari D4, S1, profesi, S2, dan S3.
Program Afirmasi Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan (PADINAKES)
Beasiswa PADINAKES diutamakan bagi peserta yang berasal dari daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) dan daerah bermasalah kesehatan (DBK).
Pesertanya diproyeksikan untuk mengenyam pendidikan tinggi di Politeknik Kesehatan Kemenkes dan didayagunakan setelah kuliah.
Beasiswa ini sudah dimulai sejak 2021 dan dibuka untuk lulusan SMA serta mahasiswa yang tengah menempuh tahun terakhir di Poltekkes Kemenkes.
Kemenkes juga melakukan simplifikasi izin pendidikan kedokteran dalam rangka mencetak jumlah tenaga kesehatan yang cukup lewat ploting collegium based di 6 rumah sakit, dimulai Juli 2023.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply