![DSC_1550aaa](/wp-content/uploads/2023/03/DSC_1550aaa-678x381.jpg)
JAKARTA, KalderaNews.com — Kehadiran ChatGPT sering menjadi perdebatan di dunia pendidikan. Bukan hanya di Indonesia, juga di dunia internasional.
Namun, bagi North Jakarta Intercultural School (NJIS), Kelapa Gading Jakarta, ChatGPT tampaknya bukan lagi isu merisaukan. Sekolah ini sudah lama bereksperimen dengan ChatGPT dan memilih pendekatan yang lebih bersahabat.
Hal itu terungkap dalam wawancara dua pejabat NJIS dengan media online Indonesia Expat, yang dipublikasikan 7 Maret 2023. Kedua pejabat itu adalah Gerald Donovan, kepala sekolah NJIS dan Ezra Alexander, koordinator program untuk Primary Years Program (PYP).
- Mahasiswa Indonesia Kembali Tunjukkan Prestasi Istimewa di Hesston College Kansas
- Mengapa Keluarga Mampu Indonesia Tetap Getol Cari Beasiswa? Ini Jawabnya
- AS Akhirnya Batalkan Aturan Imigrasi yang Haruskan Mahasiswa Asing Kuliah Tatap Muka
Saat ditanyakan bagaimana pendapat mereka tentang ChatGPT, Ezra Alexander mengatakan mereka melalukan diskusi terbuka tentang plus-minus program kecerdasan buatan itu dengan murid-murid.
“Kami mulai bereksperimen dengan ChatGPT sangat awal dan, tentu saja, banyak siswa kami sudah mengetahui semuanya dan telah bereksperimen dengannya dalam rutinitas belajar mereka,” kata dia.
Leave a Reply