JAKARTA, KalderaNews.com – Kemendikburistek menghapuskan tes membaca, menulis, dan menghitung (calistung) pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di jenjang SD/MI.
Perubahan ini diprakarsai oleh adanya miskonsepsi tentang calistung pada PAUD dan SD yang masih sangat kuat di masyarakat.
Kini, kemampuan calistung masih dianggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar dan dibangun secara instan.
BACA JUGA:
- Calistung Versus Keterampilan Sosial untuk Anak 5 Tahun: Pahami 3 Hal Penting Ini
- PAUD itu Tempat Anak Bermain, Bukan Baca, Tulis dan Calistung
- Prioritas PAUD itu Pendidikan Karakter, Bukan Membaca, Menulis, dan Berhitung (Calistung)
Menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, masih banyak satuan pendidikan yang salah saat mengajari siswa membaca, menulis, dan berhitung.
“Bukan berarti calistung itu bukan suatu topik tidak penting untuk diajarkan di PAUD. Saya tidak mau ada salah pengertian di sini, poinnya adalah adanya miskonsepsi bahwa hanya calistung yang terpenting dan cara ngajarin calistungnya juga salah,” papar Menteri Nadiem.
Hal itu dikatakan Menteri Nadiem dalam Peluncuran Merdeka Belajar episode 24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, Selasa, 28 Maret 2023.
Calistung tak menyenang bagi anak
Nadiem menyebut bahwa selama ini, calistung merupakan metode tidak menyenangkan bagi anak-anak untuk belajar.
Leave a Reply