JAKARTA, KalderaNews.com – Pemerintah telah resmi menghapuskan tes baca, tulis, dan hitung (calistung) saat masuk SD/MI pada tahun ajaran nanti.
SD yang menggelar tes calistung sebagai seleksi masuk adalah tanda satuan pendidikan itu harus dihindari, lantaran enggan bersusah payah mendidik.
Demikian dikatakan pengamat pendidikan sekaligus Ketua Yayasan Guru Belajar, Bukik Setiawan.
BACA JUGA:
- Resmi, Calistung Bukan Syarat Utama Masuk SD/MI di Tahun Ajaran Baru Ini
- Calistung Versus Keterampilan Sosial untuk Anak 5 Tahun: Pahami 3 Hal Penting Ini
- PAUD itu Tempat Anak Bermain, Bukan Baca, Tulis dan Calistung
Bukik mendukung kebijakan Kemendikbudristek menghapus tes calistung dalam seleksi masuk SD.
Bukik mengatakan, “Sekolah yang memberlakukan calistung dalam tes masuk memiliki indikator sekolah monster.”
Sekolah monster artinya memiliki nafsu besar agar terkesan sekolah terbaik, tetapi tidak mau bersusah payah dalam mendidik.
Sekolah jenis ini pun memilih mengambil jalan pintas dengan menggelar tes calistung sebagai syarat penerimaan peserta didik baru.
“Penggunaan tes calistung untuk seleksi masuk SD pada pada dasarnya adalah indikator sekolah monster,” protes Bukik.
Maka, Bukik mengimbau agar orangtua menghindari sekolah monster tersebut, karena bila orangtua lalai, artinya mereka mengorbankan masa depan anak-anaknya.
“Anak akan dituntut target tinggi akademik yang tidak realistis, latihan soal berulang kali yang membosankan, diberi banyak tugas yang membebani, bahkan di hari libur pun padat dengan tugas,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply