BANDUNG, KalderaNews.com – Guru tidak tetap yang mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon, Jawa Barat, dikabarkan diberhentikan oleh pihak yayasan yang menaunginya, lantaran dinilai melakukan pelanggaran setelah berkomentar di unggahan media sosial instagram (IG) Gubernur Ridwan Kamil.
Imbas pemecatan dari guru SMK tersebut tak berhenti disitu, netizen ramai-ramai mengkritik perlakuan dari Ridwan Kamil. Karena Ridwan Kamil dinilai dengan sengaja melakukan pinned comment atau menyematkan komentar dari Guru SMK tersebut di kolom komentar akun Instagramnya, sehingga semua orang bisa melihat.
Menyikapi hadirnya berita bahwa ada guru SMK diberhentikan oleh yayasannya karena mengkritiknya, Ridwan Kamil yang mengaku kaget lantas menyampaikan klarifikasi.
BACA JUGA:
- Sambut PPDB 2022, Ridwan Kamil Sebut Sukses Bukan Tergantung pada Sekolah Negeri atau Swasta
- Ridwan Kamil Sebut Pemuda Islam Masa Kini Harus Kreatif: Diskusi Sore di Kampus UII
- Ridwan Kamil: Kepala Sekolah Jangan Jadi Followers, Tapi Harus Jadi Leader
Setidaknya ada 4 poin yang disampaikan dalam klarifikasinya:
- Seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar. Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respon dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja.
- Mungkin karena yang melakukannya posting kasar adalah seorang Guru, yang postingannya mungkin dilihat/ditiru oleh murid-muridnya, maka pihak sekolah/yayasan untuk menjaga nama baik insitusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan.
- Karenanya setelah berita itu hadir, saya sudah mengontak sekolah/yayasan, agar yang bersangkutan untuk cukup dinasehati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan.
- Apa pun itu, di era medsos tanpa sensor ini, Kewajiban kita para orangtua, guru dan pemimpin untuk terus saling nasehat-menasehati dalam kabaikan, kesabaran dan selalu bijak dalam bermedsos. Agar anak cucu kita bisa hidup dalam peradaban yang lebih mulia. Hatur Nuhun.
Sontak klarifikasi ini trending topic di Twitter dengan banyak reaksi netizen yang nyinyir dengan klarifikasi tersebut. Seperti apa kata netizen?
@Putri_Mutiara_1: Banyak yg kasar terhadap pak Presiden dengan sebutan yg lebih kasar dari sekedar kata “maneh” (kamu) tapi beliau tdk begitu peduli tapi pejabat ini sudah merasa di kasari.
@1hendr : Dapodik nya dihapus pak, karirnya tamat pak. Cm karena bapak baper gara2 dipanggil maneh. Jd guru hrs kuliah, sertifikasi, diangkatnya lama, dipecat cm gara gara gubernur baper.
@rezacaco : Menurut saya mah Kata MANEH itu tidak kasar kang, itu mah bahasa sahari2, nu kasar mah “SIA” Itupun dengan kontoasi marah, tidak mengerti juga kenapa kita harus brbahasa halus “ANJEUN” dlam pergaulan tiap hari,batasan halus / sehari2/kasar itu apa ya?
@Chisarthemis : Baru sekelas gubernur, dan dari guru (rakyat dari negri sendiri). Bagaimana nanti klo jadi pemimpin dan kritikan nya dari negara luar ? Auto perang ? Maaf kalau kata- kata yang saya pilih bukan kata kata paling halus.
@Yanto61896024 : Gaya orde baru sedang dipertotonkan oleh sang Gubernur RK, baperan amat lah maen di medsos ingat anda juga dipilih sama masyarakat , sekasar apa Guru tsb mencaci maki anda? , sehingga anda bereaksi berlebihan? Masih jadi Gubernur seperti ini gimana ntar kepilih jadi RI 1?
@jawabandoadoamu : pejabat publik malah ngurusi hal remeh gini, bukannya membuktikan poin poin kritikannya malah ngurusi pemilihan bahasa sopan / tidaknya
@serigalasepi: Halah, kebiasaan kalo dikritik malah main nge-pin komentar orang. Terus berlindung di balik pendukung. Gitu yang katanya santai?
@simpanse_s : iya betul, bapak ngerespon dengan santai dan biasa aja, tapi masalahnya, komen mereka bapak pinded, alhasil penggemar bapak otomatis nyerbu itu akun, dan berakhir buruk untuk pekerjaannya, mikirlah pak, itu namanya bapak secara ga langsung menyerang dengan tangan org lain
@AlamainIqbal: Wkwkw pdahal pak emil yg DM sekolahnya giliran udah rame baru pembelaan deh
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply