JAKARTA, KalderaNews.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2022 dan menyetujui pemberhentian dengan hormat dan pengangkatan kembali Bapak Sigit Widyawan sebagai Komisaris Independen BNI.
Selain itu, RUPS Tahunan menyetujui pengangkatan Robertus Billitea sebagai Komisaris BNI. Beliau saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau IFG.
BACA JUGA:
- BNI Dukung Gerilya Penjaringan dan Pembinaan Atlet Bulutangkis Sejak Dini
- Ada Tekanan Global, Dirut BNI Royke Tumilaar: Kredit Tetap Tumbuh Tinggi di 2023
- Inilah Limit atau Batasan Transfer BNI Terkini Berdasarkan Jenis Kartunya
Dengan keputusan RUPS Tahunan ini, maka susunan anggota dewan komisaris BNI sebagai berikut:
- Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Agus Dermawan Wintarto Martowardojo,
- Wakil Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Pradjoto,
- Komisaris Independen Asmawi Syam,
- Komisaris Independen Sigit Widyawan,
- Komisaris Independen Septian Hario Seto,
- Komisaris Independen Iman Sugema,
- Komisaris Independen Erwin Rijanto Slamet,
- Komisaris Askolani,
- Komisaris Fadlansyah Lubis,
- Komisaris Susyanto, dan
- Komisaris Robertus Billitea
Adapun susunan anggota direksi perseroan sebagai berikut:
- Direktur Utama Royke Tumilaar,
- Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati,
- Direktur Wholesale & International Banking Silvano Winston Rumantir,
- Direktur Digital & Integrated Transaction Banking Corina Leyla Karnalies,
- Direktur Enterprise & Commercial Banking Sis Apik Wijayanto,
- Direktur Institutional Banking Muhammad Iqbal,
- Direktur Finance Novita Widya Anggraini,
- Direktur Human Capital & Compliance Mucharom,
- Direktur Network & Services Ronny Venir,
- Direktur Retail Banking Putrama Wahju Setyawan,
- Direktur Risk Management David Pirzada, dan
- Direktur Technology & Operations Toto Prasetio.
BNI Bagikan Dividen 40% atau Rp7,32 Triliun
Selain itu, rapat tahunan juga telah menyetujui pembagian dividen sebesar 40% atau senilai total Rp7,32 triliun. Nilai ini naik 2,69 kali lipat dari total dividen tahun buku 2021 yang sebesar Rp2,72 triliun. Dengan demikian, nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan Rp392,78, dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp146.
Dengan memperhitungkan komposisi saham milik Pemerintah yang sebesar 60%, maka perseroan akan menyetorkan dividen senilai Rp4,39 triliun ke rekening Kas Umum Negara.
Leave a Reply