Pengusaha Asal Medan Serahkan Beasiswa Rp22,6 Miliar kepada SMU Singapura Bantu Mahasiswa RI

Bachtiar Karim (tengah), pendiri the Karim Family Foundation, dan istrinya, Dewi Sukwanto, (kedua dari kiri) bersama putrinya, Cindy Karim (kedua dari kanan) dan putra mereka, Chayadi Karim (paling kanan), menyerahkan cek sebesar S$2.000.000 kepada Profesor Lily Kong, Presiden SMU (paling kiri), Senin, 27 Februari 2023. (Foto: Zhang Siqing)
Bachtiar Karim (tengah), pendiri the Karim Family Foundation, dan istrinya, Dewi Sukwanto, (kedua dari kiri) bersama putrinya, Cindy Karim (kedua dari kanan) dan putra mereka, Chayadi Karim (paling kanan), menyerahkan cek sebesar S$2.000.000 kepada Profesor Lily Kong, Presiden SMU (paling kiri), Senin, 27 Februari 2023. (Foto: Zhang Siqing)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, Kalderanews.com — Satu lagi pengusaha Indonesia mendonasikan beasiswa kepada universitas Singapura.

Pengusaha kelapa sawit asal Indonesia itu, Bachtiar Karim dan istrinya, Dewi Sukwamto, menyerahkan donasi melalui Yayasan Keluarga Karim (The Karim Family Foundation) kepada Singapore Management University (SMU) pada 27 Februari 2023 lalu.

Pemberian beasiswa sebesar S$2.000.000 atau sekitar Rp22,6 miliar itu (dengan kurs Rp11.323 per dolar Singapura) secara resmi dilaksanakan dengan menyerahkan cek kepada Presiden SMU, Profesor Lily Kong, di kampus universitas tersebut.

BACA JUGA:

Turut hadir pada penyerahan beasiswa tersebut anak-anak mereka, Cindy Karim dan Chayadi Karim.

Beasiswa yang diberikan sifatnya tanpa ikatan. Menurut berita The Straits Times yang dilansir oleh situs resmi SMU, beasiswa bertujuan untuk mendukung mahasiswa penuh waktu dari Indonesia atau etnis Indonesia yang memiliki kebutuhan finansial.

Bachtiar Karim lahir 5 November 1957, dikenal sebagai seorang pengusaha papan atas di Indonesia. Ia beserta saudaranya memimpin Musim Mas Group, yang bergerak di lini bisnis utama minyak sawit atau CPO.

Musium Mas berdiri sejak tahun 1932 di Medan. Bachtiar Karim merupakan generasi ketiga penerus perusahaan ini.

Bachtiar Karim adalah anak sulung dari empat bersaudara. Ayahnya, Anwar Karim, bergabung dengan usaha rintisan orang tuanya sejak 1981.

Musim Mas mengawali kiprahnya dengan memproduksi sabun dengan nama pabrik Nam Cheong. Dari pabrik sabun, Musium Mas berkembang menjadi pabrik refinasi.

Perusahaan ini mulai memakai nama Musium Mas sejak tahun 1972 setelah sebelumnya sempat menggunakan nama PT Lambang Utama.

Tahun 1988, Musim Mas mengembangkan usahanya ke perkebunan yang merupakan sektor hulu bisnis refinasi. Musim Mas masuk ke kebun kelapa sawit demi mendukung industri hilir yang sudah lebih dulu digarap.

Selain kelapa sawit, grup ini juga memiliki Hotel Mikie Holiday di Brastagi, Sumut, yang dibangun tahun 2000. Selain itu juga ada PT Megasurya Mas yang memproduksi berbagai produk sabun, seperti Harmony, Medicare, Lervia, Lark dan Champion.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*