Kisah Pangeran Harry ‘Dibully’ oleh Gurunya Diceritakan di Memoarnya

Pangeran Harry mengangkat kedua tangannya saat meninggalkan Eton College (AP Photo/Dave Caulkin)
Pangeran Harry mengangkat kedua tangannya saat meninggalkan Eton College (AP Photo/Dave Caulkin)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, Kalderanews.com — Dalam buku  memoarnya, Spare,  yang terbit awal Januari lalu, Pangeran Harry mencatat sejumlah nama guru yang membekas di hatinya (karena hal yang menyenangkan maupun sebaliknya). Menurut dia, ada guru yang memahami dan menerima dirinya apa adanya, tetapi ada juga yang tidak.

Salah satu guru yang berkesan baginya saat menempuh pendidikan di Ludgrove adalah Pak Dawson. Harry mengingatnya sebagai guru yang berhati lembut. Pak Dawson sering memainkan organ di kapel sekolahnya.

Guru lain yang juga mengesankan bagi Pangeran Harry adalah Pak Little, guru drum. Menurut dia, Pak Little adalah guru yang sabar. Ia datang ke sekolah dengan menumpang mobil. Pak Little sehari-hari menggunakan kursi roda.

Proses untuk menaikkan dan menurunkan Pak Little ke dan dari mobil cukup memakan waktu. Karenanya, menurut Harry, waktu  mereka untuk berlatih drum hanya efektif selama 20 menit.

BACA JUGA:

Secara  bercanda Pangeran Harry mengatakan dirinya tidak keberatan dengan terpotongnya waktu belajar. Sebab dengan begitu Pangeran Harry tidak pernah mendapat teguran Pak Little  walau diakuinya permainan drumnya tidak banyak mengalami kemajuan.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*