JAKARTA, KalderaNews.com – BINUS International bekerja sama dengan ASEAN Youth Organization menggelar acara pelatihan keamanan siber (cybersecurity) dengan tema ASEAN Cybersecurity Skilling Programme di kampus JWC @Senayan BINUS International, Jalan Hang Lekir I Nomor 6, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu, 25 Febeuari 2023.
Pelatihan ini bertujuan menangkal banyaknya hoax atau kabar bohong yang beredar di internet. Beberapa narasumber yang hadir yakni Ardimas Andi Purwita dari BINUS International dan Saur Parulian, seorang Master Trainer dari ASEAN Youth Organization.
Setiap sesi diisi penjelasan tentang apa itu cybersecurity, perannya dalam kehidupan sehari-hari, metode serangan yang paling umum, serta cara mencegahnya.
BACA JUGA:
- Siswa Binus School Asah Jiwa Kepemimpinan Bersama Mahasiswa Harvard University
- Kemahalan Kuliah di Binus University? Ini Lho 7 Jenis Beasiswa yang Ditawarkan
- Binus University Punya Prodi Baru, Business Engineering, Dukung Bisnis di Era Revolusi Industri 4.0
“Kami senang sekali bisa bekerja sama dengan AYO (ASEAN Youth Organization) karena jangkauan organisasi ini sangat luas dan misinya sangat mulia, terlebih dengan kemajuan teknologi sekarang,” tegas Ardimas Andi Purwita, S.T., M.T., Ph.D., selaku Subject Content Coordinator dari BINUS International.
Ia menambahkan ajang kerja sama dengan AYO semakin mengukuhkan status BINUS International sebagai perguruan tinggi yang memiliki global experience.
Dengan kurikulum teknologi terkini dan track record yang sudah terbukti, tidak mengherankan apabila kampus BINUS dipilih sebagai ajang pelatihan Cybersecurity Skilling Programme.
“Tidak bisa dimungkiri kalau internet itu memang sangat kuat,” ujar Ardimas ketika ditanya mengapa ajang pelatihan seperti ini sangat diperlukan, baik untuk sivitas akademika BINUS International yang menghadirinya, maupun masyarakat umum yang berpartisipasi secara online.
“Teknologi ini seperti pisau bermata dua. Kalau sampai salah digunakan, yang ada merugikan diri sendiri dan masyarakat. Jadi, kita harus pandai-pandai menggunakannya, dimulai dengan berpikir kritis dulu saat berinternet,” ujar Ardimas.
Sementara itu, Senjaya Mulia yang merupakan pendiri dari ASEAN Youth Organization memaparkan bahwa tema yang berkaitan dengan hoax di internet sengaja dipilih karena banyaknya kabar bohong yang beredar di kalangan masyarakat. Hal ini tentunya selaras dengan urgensi keadaan darurat keamanan digital di Asia Tenggara maupun Indonesia.
“Saat puncak pandemi (Covid-19) kemarin, kita melihat ada ribuan berita bohong yang tersebar setiap harinya sehingga meresahkan masyarakat. Dalam konteks itu, berita bohong seperti itu dari oknum tidak bertanggung jawab bisa membahayakan nyawa.”
Baik Senjaya maupun Ardimas percaya bahwa kunci dari mencegah dampak buruk hoax di internet dimulai dari pengetahuan mendasar. Selain itu, kehidupan sehari-hari generasi muda saat ini sudah tidak terpisahkan dari teknologi serta dunia maya.
Harapannya, acara pelatihan ASEAN Cybersecurity Skilling Programme mampu membekali generasi muda dengan skill serta ilmu yang mumpuni untuk menjadi Master Trainer.
Kemudian, sebagai Master Trainer, mereka bisa menyebarkan informasi tentang pentingnya mengetahui cara memilah dan mencerna informasi yang beredar di internet secara kritis. Pada akhirnya, inisiatif ini akan meningkatkan literasi digital Indonesia dalam kancah dunia.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply