210 Mahasiswa Papua Hidupnya “Terkatung-katung”, Ini Klarifikasi UKSW

Papua Barat
Papua Barat (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

SALATIGA, KalderaNews.com – Wakil Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Yafet Rissy mengklarifikasi kasus kesulitan biaya hidup 210 mahasiswa asal Pegunungan Bintang, Papua karena keterlambatan pengiriman dana pendidikan dari Pemkab Pegunungan Bintang.

Ia menegaskan pihak kampus terus memberikan dukungan dengan maksimal karena program kerjasama antara UKSW dengan Pemkab Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan sudah berjalan dua tahun.

Ia menjelaskan total biaya kerjasama kedua belah pihak Rp28,134 miliar. Sayangnya, pada tahun pertama Pemkab hanya mentransfer Rp1,5 miliar dan kedua Rp 3,5 miliar.

BACA JUGA:

“Total dana Rp 5 miliar itu tidak ada yang digunakan untuk kepentingan kuliah, tetapi untuk biaya hidup.

Pihak kampus diakuinya sudah nombok hingga Rp200 juta. Keterlambatan pembayaran ini mengakibatkan ratusan mahasiswa kesulitan untuk biaya makan dan kos.

Hingga akhirnya kasusnya mencuat dan mendapatkan respons dari Pemkot Salatiga. Ia pun meyakinkan akan terus mencarikan solusi yang terbaik.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*