Dosen UII Tiba-tiba Menghilang di Istanbul, Pihak Kampus Minta Interpol Ikut Mencari

Dosen UII, Ahmad Raf'ie Pratama (Ist.)
Dosen UII, Ahmad Raf'ie Pratama (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Seorang dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama dilaporkan hilang sejak Sabtu malam, 11 Februari 2023.

Sebelumnya, Ahmad mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia.

Tim Pusat Krisis UII pun telah mengirimkan surat kepada Sekretariat National Central Bureau (NCB)-Interpol Indonesia guna menerbitkan Yellow Notice pencarian orang hilang untuk Ahmad Munasir Rafie Pratama.

BACA JUGA:

Upaya menelurusi keberadaan dosen informatika UII itu terus dilakukan. Antara lain, meneruskan komunikasi dengan KBRI di Oslo dan KJRI Istanbul yang sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat.

“Kami juga mengajukan permohonan perlindungan AMRP (Ahmad) melalui Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri RI, dan mengirimkan surat kepada Sekretaris NCB-Interpol Indonesia untuk menerbitkan Yellow Notice untuk pencarian orang hilang,” papar Rektor UII, Fathul Wahid dalam keterangan resminya yang dikutip dari laman resmi UII.

Jejak digital Ahmad terlacak

Tim Pusat Krisis UII sebelummya sudah bisa memastikan bahwa Ahmad telah sampai ke Istanbul, Turki, usai terbang dari Oslo, Norwegia, pada Minggu, 12 Februari 2023. Kepastian ini didasarkan pada hasil penggalian jejak digital.

“Penggalian jejak digital memastikan bahwa AMRP sudah meninggalkan Oslo, Norwegia dan sudah berada di Istanbul, Turki,” kata Fathul.

Fathul mengatakan, selain rekaman aktivitas sign out Google Drive pada 13 Februari 2023 pukul 03.57 waktu setempat, tim UII juga menemukan jejak digital lainnya.

Ahmad, kata Fathul, sempat terhubung ke internet melalui koneksi Virtual Private Network eduVPN yang mengarah ke kampus UII. Lokasi aksesnya di sekitar Istanbul pada 12 Februari 2023 antara pukul 19.00 hingga 23.00 waktu setempat.

Sementara, pihak kepolisian di Oslo memastikan bahwa catatan pihak imigrasi di bandara Oslo menunjukkan bahwa Ahmad sudah tidak berada di wilayah Schengen pada 12 Februari 2023.

“Sampai saat ini, kami belum dapat memastikan apakah AMRP sudah meninggalkan Istanbul dan menuju Riyadh. Informasi status boarding yang masih kami tunggu dari Turkish Airlines akan mengungkap dengan lebih jelas,” papar Fathul.

Sebelumnya, Ahmad dilaporkan hilang selepas mengikuti rangkaian aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia.

Awalnya tim UII beranggotakan empat orang, termasuk Ahmad dan Rektor UII Fathul Wahid, ke USN untuk agenda mempererat kerja sama kedua universitas dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa melalui skema Erasmus+.

Pada Minggu, 12 Februari 2023, tim bertolak dari Norwegia melalui Bandara Oslo setelah sepekan beraktivitas di USN sejak 5 Februari.

Para anggota tim berjumpa terakhir dengan Ahmad di Norwegia tanggal 12 Februari, kecuali Fathul pada malam sebelum kepulangan mereka.

Sesuai rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanan kepulangannya adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.

Seluruh anggota tim pulang lewat Turki dengan tiga penerbangan berbeda. Ahmad yang sendirian dalam penerbangannya tidak membagikan detail informasi penerbangannya ke kolega UII maupun istri.

Perjalanan pulang melalui Riyadh lantaran sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut.

Sebelum ke Oslo, kata Fathul, Ahmad sempat memberikan pidato kunci pada konferensi internasional yang diadakan di Jeddah.

Menunggu boarding

Ahmad mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang atau beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul. Pesan itu berbunyi, “Menunggu boarding.”

Setelahnya, upaya mengontak Ahmad melalui beragam kanal daring dilakukan dan belum satu pun yang direspons oleh Ahmad.

Berdasarkan informasi lisan yang diberikan Ahmad dan dikuatkan dengan pesan WhatsApp kepada sang istri, Ahmad bakal mendarat di Jakarta pada 16 Februari pukul 18.00 WIB.

Adik Ahmad yang menunggu di pintu kedatangan dan tidak mendapati keberadaan kakaknya.

Usai mengonfirmasi ke pihak Angkasa Pura, didapati nama Ahmad tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*