Mahasiswa Student Exchange ke Tatung University di Taiwan, Ini Pesan Rektor Universitas W.R Supratman

Rektor Universitas W.R Supratman (Unipra) bersama 2 mahasiswa yang akan mengikuti Program Student Exchange “Taiwan Experience Education Program (TEEP)" di Tatung University, Taiwan
Rektor Universitas W.R Supratman (Unipra) bersama 2 mahasiswa yang akan mengikuti Program Student Exchange “Taiwan Experience Education Program (TEEP)" di Tatung University, Taiwan (KalderaNews/Unipra)
Sharing for Empowerment

SURABAYA, KalderaNews.com – Rektor Universitas W.R Supratman (Unipra) didampingi oleh Wakil Rektor 1, 2, dan Ketua Yayasan Perbangdin memberikan arahan kepada dua mahasiswa yang akan menjalankan Program Student Exchange ke luar negeri.

Kedua mahasiswa tersebut adalah Satria Andra Ramadhan dan Dimas Dwi Ramadhan.

Keduanya akan mengikuti program pertukaran mahasiswa “Taiwan Experience Education Program (TEEP)” di Tatung University, Taiwan.

BACA JUGA:

Rektor Universitas W.R Supratman, Dr. Bachrul Amiq, SH., MH berpesan pada 2 mahasiswa tersebut agar mereka benar-benar mengambil manfaat dari kesempatan emas ini.

Ia berharap agar dua mahasiswa yang menjalankan program student exchange tidak hanya untuk kuliah dan melakukan riset atau penelitian semata, tetapi juga belajar mengenai kebudayaannya.

Hingga saat ini Universitas W.R. Supratman Surabaya memang terus berbenah sebagai upaya untuk memajukan Kampus UNIPRA dan baru-baru ini menggelar prosesi pelantikan pejabat struktural periode 2023-2026.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur dan Dr. Siti Marwiyah, S.H., M.H selaku Rektor Universitas Dr. Soetomo.

Sebelumnya, Universitas WR Supratman atau Unipra Surabaya ini diisukan mendapat sanksi penutupan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi  (Dirjen DIKTI) karena rumor jual beli ijazah, padahal Unipra hanya mendapat sanksi pembinaan ringan bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) selama empat bulan.

Pembinaan tersebut buntut dari laporan mahasiswa S1 transfer dari Unipra ke Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Panglima Sudirman (STIAPAS) yang kini kampus tersebut resmi ditutup oleh DIKTI. Saat ingin kembali melanjutkan S2 di Unipra, ternyata nama mereka tidak terdaftar di Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) namun bisa terdaftar di Pangkalan Data LLDIKTI.

Kejadian ini merupakan tindakan dan ulah oknum yang mengelabui sejumlah mahasiswa pendidikan pasca sarjana dan oknum tersebut kini telah diberhentikan oleh Rektor Amiq.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*