Tokoh Agama dan Kepercayaan Hasilkan Deklarasi Atma Jaya, Begini Isinya

Tokoh agama dan kepercayaan hasilkan Deklarasi Atma Jaya. (Ist.)
Tokoh agama dan kepercayaan hasilkan Deklarasi Atma Jaya. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Sembilan pemuka agama dan kepercayaan Indonesia hasilkan Deklarasi Atma Jaya, dorong penyelesaian masalah kemanusiaan secara damai.

Pertemuan ini diinspirasi Dokumen Abu Dhabi untuk Perdamaian Dunia yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Syaikh Ahmad Al Thayyib pada 2019.

BACA JUGA:

Acara tersebut berlangsung di kampus Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya Jakarta.

Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, yang juga Ketua Pembina Yayasan Atma Jaya membuka acara ini.

Hadir pula Staf Ahli Menteri Agama Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Abu Rokhmad.

Kegiatan ini menghasilkan Deklarasi Atma Jaya yang ditandatangani para pemuka agama dan kepercayaan dan diserahkan kepada Kementerian Agama selaku wakil pemerintah.

Kardinal Suharyo mengatakan, kegiatan ini merupakan realisasi dari Dokumen Abu Dhabi yang mendorong agama-agama mempersembahkan hal yang paling bermanfaat bagi eksistensi manusia, yaitu perdamaian.

“Kita semua berharap, pertemuan di Atma Jaya ini adalah sebagai awal dari munculnya gerakan bersama untuk mewujudkan Dokumen Abu Dhabi,” ujar Kardinal Suharyo, Kamis, 26 Januari 2023.

Perdamaian, kata Kardinal Suharyo, membutuhkan dua pilar, yaitu pendidikan dan keadilan.

Sementara perwakilan dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Pendeta Gomar Gultom mengatakan, Dokumen Abu Dhabi merupakan undangan untuk menjadi pembawa damai.

Abu Yazid Al-Busthami dari Nahdlatul Ulama (NU) mengatakan, sebetulnya begitu banyak tragedi kemanusiaan di belahan dunia yang memerlukan bantuan.

“Dan Islam sendiri sebetulnya merupakan agama kasih, yaitu Allah memberikan rahmat bukan hanya untuk umat Islam, tetapi juga seluruh umat manusia, tanpa membedakan agama dan bangsa,” katanya.

Sedangkan perwakilan dari Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengatakan, dokumen ini memberikan pelajaran, bahwa agama itu memiliki banyak kesamaan mengenai persoalan kemanusiaan.

Isi Deklarasi Atma jaya

Para pemimpin umat lintas agama dan kepercayaan itu pun menyepakati beberapa hal berikut ini:

  1. Mendukung semua pihak dalam upaya menegakkan kemanusiaan dan persaudaraan sejati antara umat lintas agama dan kepercayaan.
  2. Mengutamakan pendekatan damai tanpa kekerasan dalam menyelesaikan segala konflik nasional dengan mengutamakan hak asasi setiap warga, kesetaraan, keadilan, dan belas kasih
  3. Melibatkan orang muda dan mahasiswa dalam aksi-aksi nyata membangun relasi persaudaraan lintas agama dan kepercayaan dalam rangka merawat kebhinekaan
  4. Mengembangkan kerja sama perguruan tinggi, umat Lintas agama dan kepercayaan untuk memperkuat pesaudaraan kebangsaan
  5. Mengecam dan menolak keras terorisme dan segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan ajaran agama dan kepercayaan.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*