Sepanjang 2022, 1.664 Kasus Kekerasan pada Anak, Perlu Pendidikan Antikekerasan!

Ilustrasi: Kampanye Aksi Nyata Kita Melawan Kekerasan Berbasis Gender. (KalderaNews.com/Ist.)
Ilustrasi: Kampanye Aksi Nyata Kita Melawan Kekerasan Berbasis Gender. (KalderaNews.com/Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Selama medio Januari – November 2022, terdapat 1.664 anak usia kurang dari 6 tahun yang menjadi korban kekerasan.

Data tersebut berasal dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA).

BACA JUGA:

Maka, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menekankan pentingnya menyusun strategi pendidikan antikekerasan bagi anak usia dini.

“Perlunya dukungan berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam pencegahan kekerasan terhadap anak,” ujar Menteri Bintang.

Kata Menteri Bintang, sosialisasikan nilai-nilai antikekerasan pada anak usia dini, baik oleh orang tua maupun guru dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti bercerita atau mendongeng, melalui alat permainan, maupun lewat musik.

Termasuk menggunakan berbagai metode yang dapat membentuk baik kepribadian maupun perkembangan emosi anak sehingga dapat mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak.

Laporkan di sini

Menteri Bintang mengatakan, pihaknya telah menyediakan hotline Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 sebagai layanan pengaduan dan perlindungan bagi perempuan dan anak.

“Bagi masyarakat yang mengalami, mendengar, atau mengetahui kasus kekerasan yang menimpa perempuan maupun anak, dapat langsung menghubungi (021) 129 atau melalui WhatsApp 08111-129-129,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*