JAKARTA, KalderaNews.com – Jumlah dokter di Indonesia kurang. Prioritaskan pemberian beasiswa LPDP kepada peserta pendidikan bidang kedokteran.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda di Jakarta.
Menurut Syaiful Huda, salah satu solusi untuk mencukupi jumlah dokter di Indonesia adalah dengan memprioritaskan pemberian beasiswa LPDP kepada peserta pendidikan bidang kedokteran.
Berdasarkan standar WHO, kata Syaiful Huda, jumlah ideal dokter adalah 1:1.000 penduduk.
BACA JUGA:
- Bakal Punya Fakultas Kedokteran, Unpar Jangan Cuma Hasilkan Dokter Saja
- Jarang Diminati, Inilah Prospek Jurusan Ilmu Kedokteran Forensik di Indonesia
- 4 PTS di Yogyakarta yang Miliki Prodi Kedokteran, Ada yang Telah Mengantongi Akreditasi A
Maka, jumlah penduduk Indonesia sekitar 270 juta jiwa, maka kebutuhan dokter di Indonesia mencapai 270.000. Tetapi, jumlah dokter saat ini hanya sekitar 140.000.
“Sementara berdasarkan data dari Kemenkes dokter eksisting berjumlah sekitar 140.000 jiwa. Ini artinya ada kekurangan jumlah dokter sekitar 130.000 orang,” kata Syaiful Huda.
Biaya pendidikan dokter tinggi
Syaiful Huda menilai, satu kendala studi bidang kedokteran adalah tingginya biaya yang harus ditanggung.
Rata-rata lembaga penyelenggara pendidikan di Indonesia hanya mampu meluluskan 12.000 calon dokter per tahun.
Jika melihat data tersebut, maka butuh waktu sekitar 10 tahun agar bisa memenuhi kebutuhan jumlah ideal dokter di Indonesia.
“Bila ada jaminan pembiayaan studi bagi mereka yang memenuhi kualifikasi, maka kami yakin jika kekurangan dokter di Indonesia bisa dipenuhi dalam waktu relatif singkat,” kata Syaiful Huda.
Maka, dengan adanya prioritas penggunaan LPDP bagi peserta pendidikan di bidang kedokteran, hal itu akan meningkatkan minat lulusan SMA mengambil studi kedokteran.
Syaiful Huda mengungkapkan, sebenarnya sudah ada upaya memperbesar kuota lulusan dokter di Indonesia.
Salah satunya dalam bentuk Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk memperbesar kuota penerimaan program sarjana kedokteran, program dokter spesialis, dan penambahan program studi dokter spesialis.
“Tetapi, penambahan kuota ini tidak akan berdampak besar jika tidak ada intervensi untuk memastikan peningkatan jumlah peserta didik program kedokteran. Maka harus ada kepastian dari pemerintah agar ada jaminan beasiswa bagi mereka yang memenuhi kualifikasi. Salah satunya melalui redistribusi pemberian beasiswa LPDP,” kata Syaiful Huda.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply