JAKARTA, KalderaNews.com – Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, Iwan Syahril menegaskan bahwa Perencanaan Berbasis Data (PBD), termasuk juga Rapor Pendidikan, merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar dalam rangka memastikan pendidikan berkualitas untuk seluruh peserta didik Indonesia.
“Melalui PBD, kita ingin memastikan peserta didik mengalami kemajuan belajar sehingga lebih kompeten dan berkarakter. Selain itu, kita juga ingin memastikan bahwa kelompok-kelompok yang termarginalkan (sulit mendapat akses pendidikan) dibantu untuk mendapatkan akses pendidikan yg berkualitas,” katanya.
Ia menyebutkan ada 4 indikator untuk mendorong transformasi dalam satuan pendidikan, salah satunya adalah PBD.
BACA JUGA:
- Anggota DPR Ini Kritik dan Sindir Banyaknya Peraturan Kemendikbudristek yang Tidak Sinkron
- Program Wajib Belajar 12 Tahun Kemendikbudristek Dipertanyakan
- Sukseskan KIP Kuliah Merdeka 2023, Kemendikbudristek Rekrut 5.133 Relawan
“Indikator pertama adalah mendorong agar satuan pendidikan berpihak kepada tumbuh kembang murid. Kedua, menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, menyenangkan dan inklusif. Ketiga, satuan pendidikan mengembangkan budaya refleksi berbasis data. Terakhir, peningkatan hasil belajar murid, terutama kompetensi fondasi seperti literasi, numerasi, dan karakter,” jelas Iwan Syahril.
PBD dan Profil Pendidikan juga merupakan upaya kita bersama memperbaiki permasalahan peningkatan mutu pendidikan dengan lebih sederhana dan bermakna.
“Dengan PBD, kita dapat melakukan transformasi satuan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan dimulai dengan perencanaan dan penganggaran yang tepat,” terang Iwan seraya mengatakan bahwa tiga langkah penerapan PBD adalah Identifikasi, Refleksi, dan Benahi (IRB).
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply