Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya Kukuhkan 2 Srikandi Jadi Guru Besar

Prof. Dr. Noengki Prameswari., drg., M.Kes, dosen senior pengajar ilmu Orthodonsia di fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang tuah (UHT) dan Prof. Dr. Ninis Trisyani, M.P, dosen pengajar Prodi Ilmu Perikanan dari fakultas Teknik dan ilmu kelautan Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya.
Prof. Dr. Noengki Prameswari., drg., M.Kes, dosen senior pengajar ilmu Orthodonsia di fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang tuah (UHT) dan Prof. Dr. Ninis Trisyani, M.P, dosen pengajar Prodi Ilmu Perikanan dari fakultas Teknik dan ilmu kelautan Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya. (KalderaNews/Dok. UHT)
Sharing for Empowerment

SURABAYA, KalderaNews.com – Dua (2) dosen senior Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya resmi dikukuhkan sebagai guru besar (profesor) baru.

Dua srikandi dari kampus laut biru tersebut menguatkan jajaran struktural guru besar. Mereka adalah Prof. Dr. Noengki Prameswari., drg., M.Kes, dosen senior pengajar ilmu Orthodonsia di fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang tuah (UHT) dan Prof. Dr. Ninis Trisyani, M.P, dosen pengajar Prodi Ilmu Perikanan dari fakultas Teknik dan ilmu kelautan Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya.

Mereka dikukuhkan melalui rapat terbuka senat Universitas Hang Tuah yang dipimpin langsung oleh Rektor UHT, Prof. Dr. Ir. Supartono, MM., CIQaR.

BACA JUGA:

Acara pengukuhan dihadiri dan disaksikan oleh perwakilan guru besar tamu kehormatan, rektor, komandan STTAL, direktur sekolah tinggi, dekan dan dosen serta kerabat dekat di Gedung pertemuan GSG (Graha Samudera Ganesha) pulau Benggala UHT Keputih, Surabaya.

Acara pengukuhan diawali dengan melakukan pemahatan Danda secara simbolis oleh dua orang guru besar, diteruskan dengan pengalungan kaleng Gordon kepada masing-masing guru besar oleh rektor serta pemberian piagam skep guru besar dari kemendikbudristek.

Orasi ilmiah Prof. Dr. Noengki Prameswari., drg., M.Kes mengusung tema “Nano teknologi dalam Physio-engineering delivering Drug dalam percepatan Fisiologi pergerakan gigi: Suatu tantangan dan prospek kedepan ortodonti di era 4.0“

Sementara itu, orasi ilmiah Prof. Dr. Ninis Trisyani, M.P mengusung tema, “Pemanfaatan Sumber daya Moluska yang mendukung program pengembangan bidang pangan dan kesehatan”.

Rektor Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya, Prof. Dr. Ir. Supartono, MM., CIQaR dalam sambutannya menegaskan bahwa jabatan guru besar itu identik dengan adanya satu pengakuan akan kompetensi akademik serta keilmuan.

Semakin banyak guru besar yang lahir maka akan menunjukkan semakin banyak pula pakar keilmuan yang ada dan dimiliki oleh Universitas Hang Tuah dan tentunya akan menghasilkan dampak yang lebih luas terhadap penilaian sebuah mutu dan kualitas untuk sebuah perguruan tinggi,

Ia pun berharap keberadaan dua profesor baru selaku insan cendikia akan tetap dapat memberikan keteladanan sekaligus dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*