Rayakan Dies Natalis ke-68, Unpar Ditantang Bisa Bertransformasi Menuju Tataran Global

Ilustrasi: Kampus Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung. (KalderaNews.com/Dok.Unpar)
Kampus Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung. (KalderaNews/Dok. Unpar)
Sharing for Empowerment

BANDUNG, KalderaNews.com – Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) genap berusia 68 tahun pada Selasa, 17 Januari 2023. Dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-68, UNPAR mengangkat tema “New Challenges, Opportunities and Leadership”.

Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D pada sambutannya di Auditorium Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) mengatakan, di usia yang ke-68 ini harapannya Unpar tetap memberikan lulusan-lulusan, sumber daya manusia Indonesia yang unggul, kreatif, kompetitif, sekaligus juga menjaga kebhinekaan. Rektor juga mengingatkan untuk tetap setia, komitmen, pada tujuan agar terus maju dan berkembang.

“Kita selalu memperbaharui diri, menyemangati diri, dengan semangat baru dan sekaligus juga untuk memberikan makna kepada tempat yang baru ini (PPAG) sebagai kekuatan bersama untuk terus maju. Juga menghasilkan pendidikan yang unggul, dengan tata kelola yang sangat baik. Taat asas dan taat aturan,” tuturnya.

BACA JUGA:

Semua harapan-harapan, proyeksi-proyeksi untuk memajukan Unpar hanya melalui kerja sama dan kebersamaan, demikian kata rektor.

“Melalui satu prinsip yang selalu kita coba ingatkan lagi bahwa kita adalah sebuah komunio, kita semua adalah sebuah kebersatuan ataupun kebersamaan. Dukungan dari internal pasti sangat diperlukan dan menjadi kunci, dukungan eksternal juga tentu akan sangat menentukan. Maka semua harapan-harapan itu hanya akan terlaksana atas berkat dan rahmat dari Tuhan yang maha baik. Maka untuk itu, mari kita serahkan perjalanan kebersamaan kita, sinodal kita, komunio kita, pada penyelenggaraan ilahi atas kehendak baik yang ada pada kita semua.” tuturnya.

Sementara itu, sejalan dengan yang disampaikan Ketua Pengurus Yayasan UNPAR Pst. Basilius Hendra Kimawan, OSC., L.Th., mengatakan, Unpar mesti menjadi kantong kulit baru agar dapat menampung hal-hal baru yang terjadi pada masa kini dan masa depan.

“Karena kantong kulit lama dan tua akan mudah terkoyak oleh anggur baru yang masih berfermentasi. Ini berarti kita mesti terbuka, elastis, dan fleksibel pada dunia sekitar dan pada hal-hal baru yang tengah terjadi di dunia yang sangat cepat berubah tanpa kehilangan identitas. Unpar mesti selalu memperbaharui diri dan bertransformasi untuk mewujudkan visi dan misinya,” ujarnya.

Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T. pun menyampaikan apresiasinya terhadap UNPAR atas capaian yang telah diraih selama ini. Ia pun berharap Unpar dapat menerima tantangan untuk dapat bertransformasi menuju tataran global.

“Perlu ditarget prodi-prodi mana yang terus didongkrak untuk menjadi prodi yang terakreditasi internasional. Sekarang saatnya UNPAR bukan hanya berbicara di tingkat nasional, tetapi UNPAR harus berbicara lebih luas di tingkat global, di tingkat internasional,” tuturnya.

Tidak hanya itu, rangkaian acara Dies Natalis ke-68 Unpar juga menyelenggarakan Misa Syukur dan Orasio yang disampaikan oleh Prof. Dr. J. Dharma Lesmono selaku Kepala Lembaga Penjaminan Mutu UNPAR sekaligus Guru Besar Ilmu Matematika Fakultas Teknologi Informasi dan Sains (FTIS) Unpar.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*