SEOUL, KalderaNews.com – Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Seoul, Gandi Sulistiyanto menegaskan keberadaan perusahaan besar Korea di Indonesia yang diikuti oleh investasi dalam bidang teknologi dan manufaktur perlu diimbangi dengan kesiapan tenaga kerja ahli di bidangnya, seperti industri kendaraan mobil listrik, baterai listrik, otomasi, serta robotik.
“Keberadaan Politeknik Korea Prasetiya Mulya di Indonesia akan menjadi lembaga penting untuk mendukung penguatan sumber daya manusia sebagai investasi jangka panjang pembangunan Indonesia di era Industri 4.0,” ujar Gandi saat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Kampus II Incheon pada Selasa, 17 Januari 2023.
Lebih lanjut dikatakan Gandi, kondisi Indonesia dan Korea adalah komplimentari, di mana negara Korea memiliki teknologi dan ilmu pengetahuan yang tinggi tetapi menghadapi masyarakat yang menua (aging society).
BACA JUGA:
- Rektor Universitas Prasetiya Mulya Pede Politeknik Barunya Tepat Sasaran
- 20 Universitas Swasta Terbaik di Jakarta Versi UniRank 2022, Ada Kampus Pilihan Kamu?
- Inilah Daftar Lengkap Universitas Swasta di Jakarta Dengan Alamat Website Resminya
“Sedangkan kondisi Indonesia memiliki bonus demografi yang sangat besar dengan usia penduduk sebagian besar berada di masa produktif,” imbuh Gandi.
Pada kesempatan yang sama, Executive Director KOPO, Yim Chun Gheon menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kerja sama yang telah disepakati.
Menurutnya, kerja sama yang diusulkan tim Universitas Prasetiya Mulya sangat komperehensif dalam membangun politeknik yang berwawasan luas dan akan mampu menjawab kebutuhan tenaga terampil di Indonesia.
“Dengan semboyan anything is possible yang dimiliki kampus KOPO, kami siap mendukung rencana pembangunan Politeknik Korea Prasetiya Mulya di Indonesia,” tutur Yim.
Atase pendidikan dan kebudayaan KBRI Seoul, Gogot Suharwoto menyambut baik adanya kerja sama tersebut sebagai langkah nyata penyiapan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan pasar yang didukung penuh oleh dunia usaha dunia industri (DUDI) di Indonesia dan Korea Selatan.
Sebagai tindak lanjut dari kerja sama, kedua belah pihak akan membentuk kelompok kerja untuk menentukan bentuk dukungan yang diberikan KOPO bagi politeknik yang dibangun. Selain itu, kelompok kerja juga akan mendesain program studi dan kurikulum serta sertifikat keahlian yang menjadi kompetensi inti dari lulusan.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply