CIBINONG, KalderaNews.com – Pengembangan sel punca di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, salah satunya karena penelitian sel punca yang masih dilakukan secara individual.
Apa itu sel punca? Journal of Stem Cells and Regenerative Medicine menjelaskan sel punca (Stem Cell) adalah suatu sel yang memiliki kemampuan untuk memperbaharui dirinya sendiri (self-renewal) serta kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel.
Meskipun sel punca merupakan sel yang belum terdiferensiasi, sel punca dapat menghasilkan sel yang terspesialisasi, seperti sel otot jantung, sel darah atau sel saraf (Journal of Stem Cell Research and Therapy).
BACA JUGA:
- Belanda Jadi Mitra Indonesia Paling Menonjol dalam Penelitian dan Pendidikan
- Selain Adiksi Obat-obatan, Ternyata Orang Juga Kecanduan Makanan
- Cegah Kasus Ciki Ngebul Kian Meluas, Ini 3 Langkah Antisipasi Kemenkes
Kepala Pusat Riset Vaksin dan Obat BRIN, Masteria Yunovilsa Putera mengakui riset tentang sel punca telah lama dilakukan dan dikembangkan oleh periset yang menghasilkan publikasi dan paten.
Apa saja publikasi dan patennya? Pertama, teknologi mikroenkapsulasi berbasis alginat yang dapat memelihara viabilitas sel punca mesenkim (Journal of Stem Cell Research & Therapy dan Galenika Journal of Pharmacy). Aplikasi teknologi ini akan digunakan untuk terapi luka kronis.
Leave a Reply