JAKARTA, KalderaNews.com – Setiap 10 Januari diperingati Hari Gerakan Satu Juta Pohon, sebagai upaya penyelamatan hutan dan pelestarian lingkungan.
Gerakan satu juta pohon ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan pemanasan global yang mana terjadi lantaran berkurangnya jumlah pohon di dunia.
Bertumbuhnya satu juta pohon ini dapat menyerap sinar atau cahaya matahari melalui proses fotosintesis.
BACA JUGA:
- Penghargaan Adiwiyata 2022, Apresiasi bagi Sekolah yang Peduli Lingkungan Hidup
- Riset Harus Dirancang untuk Menyelesaikan Permasalahan Lingkungan dan Sosial
- 5 Langkah Menumbuhkan Cinta Lingkungan Pada Anak yang Orangtua Harus Tahu
Keberadaan pepohonan yang subur dan rindang dapat menghasilkan oksigen untuk udara yang bermanfaat bagi pernapasan manusia dan mengurai kandungan karbondioksida.
Selain itu, dengan aksi atau gerakan ini diharapkan dapat menjaga kestabilan iklim, mencegah banjir atau erosi, serta berperan sebagai sumber makanan dan tempat tinggal bagi hewan.
Sejarah Hari Gerakan Satu Juta Pohon
Gerakan Satu Juta Pohon ini pertama kali dicetuskan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, tepatnya pada 10 Januari 1993.
Dalam pidatonya, Presiden Soeharto mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk ikut secara aktif dalam Gerakan Satu Juta Pohon.
Salah satunya sengan melakukan penanaman pohon hingga melebihi satu juta pohon di setiap provinsi.
Gerakan Satu Juta Pohon ini dicanangkan guna mewujudkan lingkungan yang sehat, sejuk, dan asri.
Gerakan ini mengajak kita untuk terus melestarikan pohon yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.
Langkah kecil yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah mulai dari menanam pohon di lingkungan sekitar tempat tinggal masing-masing.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply