JAKARTA, KalderaNews.com – Batu jamur atau mushroom rock adalah sebuah fenomena unik yang ada di dunia. Salah satunya terdapat di Mushroom Rock State Park di Ellsworth County, Kansas, Amerika Serikat.
Batuan berbentuk jamur secara umum merupakan ventifact atau bentukan yang terjadi akibat tenaga angin pada daerah arid atau kering. Proses dominan yang menjadikannya adalah pengikisan atau erosi, lebih tepatnya disebut deflasi karena pengikisan disebabkan oleh tenaga angin (eolian).
BACA JUGA:
- Depresi Danakil, Bentang “Neraka” di Afrika
- Asal Muasal Ngarai Sianok di Pegunungan Tanah Sumatra
- Ramai Dibicarakan di Medsos, Begini Penjelasan Tentang Fenomena Solstis
Angin, selama proses deflasi tidak bekerja sendiri ketika membentuk batu jamur. Angin membawa serta material seperti pasir dan debu untuk mengikis batuan. Proses erosi seperti ini disebut korasi.
Adanya material pasir atau debu yang dibawa, membuat angin tidak dapat terbang tinggi ketika mengikis batuan. Oleh karenanya, proses korasi hanya bekerja di bagian bawah dan tidak mengikis bagian atas batuan.
Proses tersebut membuat bagian bawah batuan mengecil akibat pengikisan yang intensif oleh korasi. Bentuknya jadi menyerupai leher bagi bagian atasnya yang masih besar dan menyerupai kepala. Demikian terbentuklah batu jamur.
Selain perbedaan ukuran, bagian leher dan kepala batu jamur juga berbeda pada tekstur permukaannya. Bagian kepala biasanya masih sangat kasar, sedangkan bagian leher lebih halus. Permukaan yang halus tersebut dapat terjadi karena gesekan dengan materian pasir dan debu yang mengamplas bagian leher batu.
Faktor lain yang mendukung pembentukan batu jamur adalah resistensi batuan. Pada beberapa batu jamur terdiri atas batuan dengan resistensi yang berbeda antara bagian leher dan kepala. Hal ini seperti terjadi pada batu jamur yang ada di Kansas.
Bagian kepala batu jamur yang ada di Kansas memiliki resistensi lebih tinggi dari pengikisan dibandingkan bagian lehernya. Meski baik bagian kepala maupun leher berasal dari jenis batuan yang sama, yakni batu pasir atau sandstone yang berasal dari formasi batuan Dakota. Bagian kepala rupanya telah mengalami konkresi karena adanya deposit semen batu kapur (limestone) yang mengisi rongga antar partikel batu pasir. Sedangkan bagian lehernya tidak mengalami proses tersebut.
Peristiwa konkresi yang terjadi pada zaman Kreta itulah yang menyebabkan bagian kepala batu jamur di Kansas lebih resisten terhadap erosi dibandingkan bagian lehernya. Selain itu, sisipan batu kapur tersebut juga membuat kepala batu jamur menjadi lebih gelap dibanding bagian lehernya. Batu jamur yang terbentuk pun menjadi semakin unik dan menarik untuk berswafoto ria.
Batu jamur memungkinkan juga ditemukan di sekitar pantai yang aliran airnya memiliki energi cukup besar untuk melakukan abrasi (pengikisan oleh tenaga air laut). Proses pengikisan hanya terjadi di bagian leher, sedangkan bagian kepalanya masih utuh. Hal itu membuat batuan karang membentuk batu jamur.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply