BANDUNG, KalderaNews.com – Pengawas SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi Jawa Barat, Dina Martha Tiraswati, M.Pd mengakui dalam Kurikulum Merdeka masih ditemukan belenggu-belenggu dalam proses pembelajaran.
Tiga belenggu tersebut adalah pertama, aturan standar proses yang kaku dan terlalu teknis.
Kedua, malpraktik pembelajaran tatap muka (PTM) bukan sebagai feedback untuk perbaikan pembelajaran, tapi sekadar sebagai syarat angka kredit, sekedar taat aturan dan membangun tirani berpikir, bukan proses yang memerdekakan siswa
Ketiga, asesmen hanya of learning (menguji), bukan sebagai for learning (untuk perbaikan pembelajaran) dan as learning (sebagai bagian dari learning journey).
“Untuk itu, diperlukan arah transformasi pembelajaran yang intinya bahwa belajar itu harus memerdekakan, dimana proses pembelajaran yang membawa siswa lebih dekat dengan kenyataan, menyajikan pengetahuan secara kritis dan reflektif, selanjutnya memosisikan guru sebagai fasilitator untuk memimpin dan mendorong proses pembelajaran,” tandasnya.
Leave a Reply