JEMBER, KalderaNews.com – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati, memuji inovasi yang dilakukan oleh SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Jember, Jawa Timur (SMK PK).
SMK ini resmi memulai operasional Teaching Factory (TeFa) berupa tambak perikanan payau dan laut dengan total investasi sebesar Rp3,5 milyar.
TeFa berupa tambak Udang Vaname ini memiliki tiga kolam produktif dengan total luas ketiga kolam mencapai 4.823 m2. Adapun daya tampung udang pada kolam pertama sebanyak 255.300 ekor, kolam kedua sebanyak 255.300 ekor dan kolam ketiga berjumlah 212.850 ekor. Jika ditotal, tambak tersebut mampu menampung setidaknya 700.000 ekor udang.
BACA JUGA:
- Rangsang Hubungan Asmara Vokasi dan DUDI, Kemendikbud Gelontorkan 3,5 Triliun
- 6 Hal yang Akan Mempercepat “Pernikahan Massal” Vokasi dengan Dudi
- 356 SMK Swasta Banten Bersatu Berdayakan Lulusan Siap Kerja
Berdasarkan jumlah tersebut, potensi keuntungan untuk estimasi produksi per musim sebanyak 14.469 kg (14,4 ton) atau Rp1.125.160.443, di mana biaya produksi per musim senilai Rp809.000.000 dan jumlah laba per musim senilai Rp315.000.000 dengan masa panen 90—120 hari.
Tak hanya memiliki tambak yang memadai, di lingkungan TeFa ini juga telah disediakan dua bangunan yang diperuntukkan untuk laboratorium kualitas air serta laboratorium hama dan penyakit.
Ia pun sangat berharap satuan pendidikan vokasi dalam aktivitas pembelajarannya benar-benar bisa bergerak bersama dengan dunia usaha, industri, dan dunia kerja (IDUKA). Apapun programnya sebaiknya tidak dilakukan sendirian.
Gotong royong dalam pengembangan pendidikan sangatlah penting untuk menyiapkan generasi Indonesia yang kompeten. Industri juga akan merasakan manfaat besar dan tidak perlu melatih ulang ketika mendapat SDM yang kompeten, karena sebagian sudah disiapkan saat duduk di satuan pendidikan vokasi.
“Pendidikan vokasi harus berdampingan dengan mitra industri dan dunia kerjanya, guru dalam merancang bahan pembelajaran harus sejalan dengan perkembangan DUDI,” tandasnya saat peresmian TeFa yang diikuti dengan menebar bibit udang (benur) Vaname di sekolah tersebut pada Kamis lalu, 22 Desember 2022.
Ia berharap para siswa yang mengenal IDUKA wawasan mereka seketika terbuka dan mereka mendapat inspirasi untuk mematangkan potensi dan bakatnya selagi duduk di bangku sekolah.
”Kerja sama ini tak hanya menguntungkan bagi industri, namun juga satuan pendidikan vokasi. Semoga banyak SMK yang bisa mencontoh inisiatif ini,” imbau Kiki.
Kepala SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Kuntjoro Basuki menjelaskan, para siswa menjalani proses pembelajaran TeFa di tambak Udang Vaname yang meliputi persiapan lahan, persiapan wadah, persiapan media, proses budidaya, panen, pascapanen, dan pemasaran. Dalam proses pembelajaran siswa didampingi oleh perguruan tinggi pendamping dan instansi terkait.
Teaching Factory memberikan kebermanfaatan yang luas bagi satuan pendidikan dan sektor industri. Manfaat yang dirasakan peserta didik adalah meningkatnya keterampilan dan kemampuan mereka yang relevan dengan dunia kerja.
Sedangkan bagi sekolah, keberadaan TeFa juga menjadi nilai tambah karena meningkatkan kualitas sarana dan prasana serta pelatihan guru.
Adapun manfaat yang dirasakan mitra industri dengan penerapan TeFa di satuan pendidikan yaitu membantu mereka mendapatkan SDM yang kompeten di masa depan dan sesuai dengan kebutuhan industri.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply