Prof Muhayatun Santoso: Peran Perempuan dalam Nuklir Masih Minim

Prof. Dr. Muhayatun Santoso
Prof. Dr. Muhayatun Santoso (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Muhayatun Santoso menyebutkan kiprah perempuan untuk mengambil peran di bidang teknologi nuklir masih sangat minim.

“Kurang dari seperempat perempuan, yang bekerja di bidang teknologi nuklir di dunia,” ” ungkap Profesor Ahli Teknik Analisis Nuklir tersebut saat menjadi narasumber dalam Talkshow Super (Sosok Ibu dan Perempuan Berkarir) BRIN dalam memperingati Hari Ibu pada Kamis, 12 Desember 2022.

Oleh karena itu, International Atomic Energy Agency (IAEA) terus menerus mengangkat keterlibatan perempuan untuk mengisi berbagai bidang pekerjaan khususnya terkait dengan teknologi nuklir.”

BACA JUGA:

“Jadi sebenarnya perempuan punya banyak kesempatan seperti apa yang saya lakukan.”

Dijelaskan Muhayatun, masih banyak orang yang takut jika mereka bekerja di bidang teknologi nuklir. Padahal perkembangan sebuah bangsa itu tergantung dari penguasaan terhadap teknologi.

Menurutnya, teknologi nuklir itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang memang harus dikuasai oleh bangsa Indonesia.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*