JAKARTA, KalderaNews.com – Sekolah Cikal mendidik murid-muridnya di jenjang TK-SD untuk memahami pertemanan sehat dan menggerakkan kampanye pertemanan sehat (Healthy Friendship Campaign) kepada teman-teman sebaya dalam program Personal and Social Education (PSE).
Psikolog Klinis Anak sekaligus Personal and Social Education (PSE) Program Leader di Sekolah Cikal, Lecya Lalitya, S.Psi, M.Psi, menjelaskan bahwa esensi pertemanan sehat bagi anak-anak itu adalah sebuah hubungan pertemanan yang kedua pihak atau lebih yang terlibat berada dalam emosi positif dan mendukung perkembangan satu sama lain.
“Pertemanan sehat itu adalah sebuah hubungan dapat dikatakan sehat apabila kedua pihak (atau pihak-pihak) yang terlibat dalam hubungan tersebut cenderung berada dalam emosi yang positif dan mendukung perkembangan satu sama lain, apabila terjadi konflik akan dihadapi bersama dalam upaya mempertahankan hubungan tersebut,” jelasnya.
BACA JUGA:
- Betty Anggraeni, Guru Sekolah Cikal Amri Setu Raih Penghargaan Internasional, CARE Award 2022
- Genap Berusia 22 Tahun, Cikal Rilis Buku, Lagu, dan Batik
- Optimalkan Keterampilan Hidup Anak dengan Kebutuhan Khusus, Pendidikan Inklusi Cikal Dimulai Sejak Usia Dini!
Dalam kegiatan pengenalan akan pertemanan sehat pada murid-murid di jenjang TK-SD Cikal dilakukan, ia menuturkan bahwa langkah ini merupakan upaya melatih kembali kemampuan sosial mereka akan cara berteman, berinteraksi, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang baik.
“Kami di sekolah melihat bahwa salah satu dampak pandemi bagi anak adalah kehilangan kesempatan untuk melatih kemampuan sosial (social skill), seperti cara berteman yang baik dan cara menyelesaikan konflik dengan teman. Dampaknya, seringkali terjadi konflik saat berinteraksi dengan teman.”
“Oleh sebab itu, kami menjadikan kegiatan house sebagai wadah untuk kembali mengingatkan dan melatih kemampuan anak menjalin pertemanan yang sehat.” jelasnya.
Caca menambahkan kegiatan pengenalan dan kampanye pertemanan sehat yang dilakukan terhadap murid TK-SD ini merupakan langkah yang tepat dan dilakukan dengan aktivitas yang berbeda-beda sesuai fase perkembangan anak di jenjangnya.
Ia menuturkan bahwa mengajak anak-anak untuk memahami dan menggerakkan kampanye pertemanan sehat dengan sebayanya merupakan sebuah intervensi sistemik dalam pendekatan psikologis dan pendidikan.
“Healthy Friendship Campaign merupakan sebuah upaya intervensi sistemik dari kami sebagai pendidik dan juga psikolog, jadi tidak hanya datang dari konselor tetapi juga melibatkan house, homeroom teachers, dan seluruh program leader terhadap anak-anak sejak dini,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa tujuan akhir dari pengenalan hingga kampanye ini adalah menumbuhkan sikap menghargai perbedaan perspektif dan/atau emosi atas setiap individu dalam merespon sebuah masalah serta resolusi konflik di sekolah.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah murid-murid dapat menghargai perbedaan perspektif atau emosi setiap individu dalam merespon sebuah masalah dan menunjukkan resolusi konflik yang sesuai, sehingga akhirnya tercapai lingkungan pertemanan yang sehat di sekolah,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply