YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Joko Pinurbo (Jokpin) mengaku kalau puisi-puisinya banyak dilatarbelakangi nilai-nilai keagamaan. Hal ini diakuinya saat Kuliah Umum Agama yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (UP MPK) USD pada Sabtu, 10 Desember 2022.
“Nilai-nilai religiusitas lebih banyak melatarbelakangi puisi-puisi saya dan kebanyakan sumber inspirasi saya dari Kitab Suci,” kata Jokpin.
Maka tak mengherankan, jika syair-syair Jokpin banyak berbicara mengenai persoalan agama di tengah-tengah masyarakat dewasa ini.
BACA JUGA:
- Jarang yang Tahu, 28 April Hari Puisi Nasional, Mengenang Sang Maestro Puisi, Chairil Anwar
- Merayakan Hari Santri, Inilah Puisi “Sarung Santri” Karya Gus Nas
- Inilah Daftar Lengkap Pemenang Hadiah Nobel Sastra dari Masa ke Masa Hingga 2022
Ia membahasakan ulang secara puitis persoalan ini dengan mengatakan bahwa “agama sedang kedinginan dan kesepian” serta “agama merindukan pelukanmu”. Ini yang dituangkan Jokpin dalam puisinya berjudul ‘Pemeluk Agama’.
“Istilah pemeluk agama di dalam bahasa Indonesia, bagi saya itu sangat indah. Memeluk itu kan menunjukkan kemesraan dan kehangatan. Namun yang terjadi saat ini, seringkali orang malah mambakar agama dan memanas-manasi agama, bukan justru memeluknya dengan penuh kehangatan,” ujar penyair kawakan tersebut.
Demikian pula, dalam syairnya yang berjudul “Kolom Agama”, Joko Pinurbo mengungkapkan bahwa Tuhan menghendaki kehadiran agama sebagai ciuman indah tak bernama dan pelukan penyembuh luka.
Di sini, agama diharapkan menjadi tempat di mana orang dapat menemukan kasih. Selain itu, ia pun mengkritik para pemeluk agama dewasa ini yang seringkali mengkotak-kotakkan orang berdasarkan agamanya.
“Berapa tahun belakangan ini, sering terjadi konflik sosial antarkelompok secara horizontal yang seringkali membawa label agama dan saya pun terinspirasi untuk menulis puisi tentang Kaleng Khong Guan yang idenya datang dari Gus Mus.
Ketika kedatangan tamu ia menyuguhkan makanan, kalengnya Khong Guan, isinya rengginan. Bagi saya, kita ini kadang kalah bijaksana dengan kaleng Khong Guan yang hadir dalam hari raya agama apa pun dan tidak pernah mempertanyakan agama Khong Guan,” terang Jokpin.
Dalam salah satu puisi terbarunya ketika pandemi, Jokpin menulis syair tentang “Yesus Naik Ojek”. Jokpin berusaha menghadirkan kembali sosok Yesus yang merakyat dan suka mendatangi orang-orang yang menderita.
“Sikap solidaritas inilah yang saya temukan selama pandemi ini di Indonesia,” tandas Joko Pinurbo.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply