DEPOK, KalderaNews.com – Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, telah bertemu dengan Kemenko PMK, Kemendikbudristek, Kemen PPPA, dan KPAI untuk bahas polemik SDN Pondok Cina 1.
Idris mengatakan, KPAI mengusulkan agar pembangunan masjid terintegrasi dengan SD tersebut.
KPAI juga meminta agar penyelesaian SDN Pocin 1 fokus kepada kepentingan anak dan pembangunan masjid bersamaan dengan sekolah.
BACA JUGA:
- Perlawanan Penggusuran SDN Pondok Cina 1 Depok dengan Dalih Masjid Raya Terus Berlanjut
- Berikut Perkiraan Biaya Masuk SD Swasta di Depok, Mau Pilih yang Mana?
- Terjadi Diskriminasi Siswa Kristen di SMAN 2 Depok, Ini Kata Mas Menteri Nadiem
“KPAI menawarkan pembangunan masjid terintegrasi dengan lingkungan sekolah. Ini sebenarnya tentang masalah desain sehingga semua kepentingan terakomodir,” kata Idris.
KPAI juga meminta agar siswa tetap bersekolah di SDN Pocin 1 sebelum pembangunan kelas baru di SDN Pocin 5 selesai.
Idris juga menyampaikan Kemendikbudristek telah meminta Pemkot Depok segera mencarikan solusi atas persoalan ini.
Sementara Ombudsman RI mengatakan, siap menjadi fasilitator untuk menjembatani Pemkot Depok dengan orang tua murid SDN Pocin 1, agar permasalahan segera menemukan solusi.
Sedangkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyarankan agar dalam menyelesaikan persoalan ini lebih mengutamakan dialog.
Idris mengatakan, Pemkot Depok menerima masukan dari berbagai pihak itu dan akan berkonsultasi dengan kementerian terkait hingga Pemprov Jawa Barat.
Polemik ini muncul bermula dari lahan SDN Pocin 1 yang bakal dialihfungsikan untuk pembangunan masjid oleh Pemkot Depok.
Pemkot Depok meminta para siswa di SDN Pocin itu untuk direlokasi ke sekolah lain, yakni SDN Pocin 3 dan SDN Pocin 5.
Namun, tidak semua siswa mau direlokasi. Maka, siswa SDN Pocin 1 yang bertahan terpaksa belajar di kelas tanpa didampingi guru.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply