JAKARTA, KalderaNews.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, tepat pada momen Natal dan Tahun Baru diperkirakan terjadi puncak musim hujan.
Hal tersebut didasari perkiraan bahwa kondisi datangnya La Nina yang membawa potensi peningkatan intensitas hujan di wilayah Indonesia.
BACA JUGA:
- Asal Usul Sinterklas Atau Santa Claus dalam Tradisi Natal
- Sejarah Pohon Natal, Berawal dari Jerman, Dipopulerkan Ratu Inggris
- Inilah Tema dan Pesan Natal 2022 KWI-PGI
“Peluang peningkatan intensitas hujan masih terjadi. Dan puncak musim hujan diprediksi mulai Desember hingga Januari, sehingga saat Tahun Baru atau Natal dikhawatirkan di situlah terjadi puncak musim hujan,” kata Dwikorita di Jakarta.
Sejumlah wilayah ini diperkirakan akan mengalami intensitas curah hujan kategori tinggi, mulai 21 hingga 31 Desember 2022.
“Di sebagian Banten, sebagian kecil Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian kecil Kalimantan Barat dan sebagian Sulawesi Selatan bagian barat,” papar Dwikorita.
Dwikorita mengingatkan bahwa akan adanya potensi hujan ekstrem di wilayah tersebut, karena adanya dampak perubahan iklim global.
“Yang harusnya merata turun 10 hari, itu bisa langsung ‘disetorkan’ hanya dalam beberapa jam. Sehingga itu akan menjadikan hujan ekstrem. Itu lah yang perlu kami waspadai dengan menyiapkan peringatan dini,” kata Dwikorita.
Sementara itu, sifat hujan di atas normal juga diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia pada Natal dan Tahun Baru, seperti di sebagian Banten, sebagian kecil Jabar, sebagian kecil Jatim, sebagian Nusa Tenggara Barat, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan bagian barat, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Maluku dan sebagian Papua.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply