Sejarah Pohon Natal, Berawal dari Jerman, Dipopulerkan Ratu Inggris

Sharing for Empowerment

Tak hanya pohon, warga Jeman kala itu juga membuat konstruksi kayu berbentuk segitiga menyerupai piramida.

Piramida tersebut memiliki rak untuk menyimpan patung-patung Natal yang didekorasi dengan pepohonan hijau, lilin, dan bintang.

Pada abad ke-16, piramida itu bergabung dengan pohon cemara yang menghasilkan pohon Natal yang kini kerap dilihat masyarakat jelang Hari Raya Natal.

Tradisi itu makin menyebar pada warga Jerman Lutheran pada abad ke-18, hingga akhirnya pohon Natal menjadi tradisi yang mengakar di Jerman.

Dipopulerkan Ratu Inggris

Pada awal abad ke-19, tradisi pohon Natal diperkenalkan di Inggris dan dipopulerkan Pangeran Albert, suami Ratu Victoria yang lahir di Jerman.

Di Inggris, tradisi pohon Natal dimulai pada 1837-1901 kala Ratu Victoria masih menduduki takhta kerajaan. Victoria dan Albert diketahui penggemar berat Hari Raya Natal.

Maka, dekorasi pohon Natal ditambahkan dengan mainan dan kado-kado kecil, lilin, permen, untaian popcorn, serta keik mewah yang digantung dengan pita dan rantai kertas.

Populer di Amerika

Meskipun tradisi pohon Natal dipopulerkan Ratu Victoria di Inggris pada pertengahan abad ke-19, tapi tradisi itu tiba lebih dulu di Amerika Utara pada abad ke-17 melalui para pemukim Jerman.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*