3. Literasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
Kedua materi tes tersebut mengukur kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
Prof. Ashari menekankan, untuk metode tes sama seperti SBMPTN 2022 yakni dengan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
“Kesempatan tes, setiap peserta hanya diperbolehkan mengikuti 1 kali tes,” ujar Prof. Ashari.
Tes dilaksanakan dalam 2 gelombang, 14 hari dan 28 sesi. Setiap hari terdiri dari 2 sesi.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply