CIANJUR, KalderaNews.com – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) menyalurkan bantuan bagi korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
Ditjen Diktiristek menyalurkan bantuan terdiri dari 20 unit tenda keluarga, 130 box mi instan, 13 box biskuit bayi, 100 box biskuit, 50 box popok bayi, 100 unit sarung, 70 unit selimut, 100 box pembalut wanita, 1 koli pakaian dewasa, 1 koli pakaian anak-anak, dan 100 box air mineral.
BACA JUGA:
- Ratusan Sekolah di Cianjur Rusak Akibat Gempa, Siswa Belajar Daring
- Guru Tetap Tenang Saat Gempa, Solusi Temukan Keputusan Terbaik
- Kemendikbudristek Gerak Cepat Identifikasi Dampak Gempa pada Dunia Pendidikan
Bantuan langsung diserahkan ke tiga posko antara lain Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian, Universitas Suryakancana, dan Universitas Putera Indonesia.
Plt. Dirjen Diktiristek, Prof. Nizam mengatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk gotong-royong insan pendidikan tinggi untuk bersama-sama meringankan beban masyarakat yang terdampak musibah gempa Cianjur.
“Ini wujud solidaritas dan gotong-royong untuk membantu Saudara-Saudara kita yang terdampak musibah. Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di masa tanggap darurat,” ucap Prof. Nizam.
Prof. Nizam juga menyampaikan bela sungkawa mendalam kepada terutama dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan maupun warga satuan pendidikan tinggi yang menjadi korban dan terdampak musibah gempa.
Salah satu satuan pendidikan tinggi yang terdampak parah dalam musibah ini adalah Universitas Suryakancana.
Mia Amalia, Wakil Rektor II universitas Suryakancana menjelaskan bahwa gempa yang terjadi Senin, 21 November lalu telah merusak beberapa fasilitas antara lain gedung perpustakaan, auditorium, dan ruang-ruang kelas.
Fasilitas ini mengalami kerusakan antara lain robohnya struktur atap, plafon runtuh, tembok dan struktur beton retak.
Mia Amalia berharap adanya bantuan untuk perbaikan fasilitas-fasilitas pembelajaran yang rusak terdampak gempa.
Saat ini, proses pembelajaran di Universitas Suryakancana sementara diliburkan. Hal ini dilakukan untuk proses pembersihan puing dan pengecekan kelayakan bangunan.
“Prioritas kami adalah keselamatan mahasiswa. Untuk itu mahasiswa sementara diliburkan, untuk pembersihan puing. Insya Allah Senin depan kita mulai pembelajaran secara daring,” papar Mia Amalia.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply