CIANJUR, KalderaNews.com – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi menegaskan pihaknya menghitung ada sekitar 26 sekolah yang rusak berat, sedang maupun ringan. Informasi ini ditegaskannya saat meninjau sekolah terdampak gempa di Kabupaten Cianjur pada Selasa, 22 November 2022.
“Jadi total dari 26 sekolah tersebut, hampir (seluruhnya) 138 unit ruang kelas, termasuk ruang guru yang rusak berat. Yang paling terdampak di daerah Cugenang dan Cilaku, termasuk di SMAN 1 Cianjur,” tegasnya.
Ia menambahkan untuk saat ini proses pembelajaran tetap berjalan dengan menggunakan tiga pola.
BACA JUGA:
- Ratusan Sekolah di Cianjur Rusak Akibat Gempa, Siswa Belajar Daring
- Terkini Gempa Cianjur, 162 Orang Meninggal, Mayoritas Anak-anak di Sekolah
- Kemendikbudristek Gerak Cepat Identifikasi Dampak Gempa pada Dunia Pendidikan
“Daring, hybrid (luring dan daring), dan melakukan pembelajaran secara sif (pagi dan siang),” jelasnya.
Terkait kebijakan ini, ia menyerahkan sepenuhnya kepada satuan pendidikan atau sekolah untuk membuat kewenangan/kebijakan mana yang sekiranya bisa memudahkan proses belajar mengajar.
“Kita juga telah menghubungi DP3AKB, termasuk P2TP2A untuk melakukan trauma healing kepada siswa yang terdampak gempa,” ungkap Kadisdik.
Leave a Reply