BANDUNG, KalderaNews.com – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar) Dedi Supandi mengatakan, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan pasca gempa Cianjur.
Dedi Supandi memberikan tiga pilihan KBM yang dapat dipilih oleh sekolah, yaitu daring, hybrid (luring dan daring), dan melakukan pembelajaran secara sif (pagi dan siang).
BACA JUGA:
- Didatangi Mas Menteri Nadiem, Ibu Ini Sedih 3 Warga Sekolahnya Meninggal
- Kamu Wajib Tahu, Inilah 7 Langkah Mitigasi Bencana Gempa Bumi
- Ratusan Sekolah di Cianjur Rusak Akibat Gempa, Siswa Belajar Daring
Pilihan tersebut, kata Dedi Supandi, diserahkan kepada satuan pendidikan atau sekolah untuk membuat kewenangan yang sekiranya bisa memudahkan proses belajar mengajar siswa dan guru.
Dedi Supandi juga mengimbau pada sekolah yang terdampak gempa untuk melakukan pembersihkan lokasi, khususnya bagi sekolah dengan tingkat kerusakan di atas 50 persen.
“Akan kita ajukan bantuan pendirian tenda-tenda untuk proses belajar mengajar,” kata Dedi Supandi.
Disdik Jawa Barat juga telah menghubungi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk memberikan trauma healing bagi siswa korban gempa.
Dedi Supandi berpesan kepada kepala sekolah dan kantor cabang dinas untuk melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) memakai pola-pola yang ramah anak, karena masih ada siswa yang dalam kondisi traumatis.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply