SEMARANG, KalderaNews.com – Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Mahasiswa Nasional kembali digelar di Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Jawa Tengah.
Pesparawi Mahasiswa Nasional digelar Kemendikbudristek melalui Balai Pengembangan Talenta Indobesia (BPTI) pada 5-9 November 2022.
Ajang talenta ini diikuti 34 tim yang terdiri dari 1.300 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Pesparawi Mahasiswa tahun ini mengusung tema “Sing with Joy”.
BACA JUGA:
- Inilah Para Pemenang Lomba Paduan Suara Mahasiswa Nasional 2022
- Menarik, Paduan Suara Sekolah Katolik Iringi Pembukaan Kompetisi Sains Madrasah
- STIPAS Kupang Juara Paduan Suara Mahasiswa Perguruan Tinggi Katolik Tingkat Nasional
Acara yang digelar setiap dua tahun dan telah berjalan selama 34 tahun ini, diharapkan dapat menumbuhkembangkan iman mahasiswa yang terefleksi melalui praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari dan kaum intelektual muda Indonesia lainnya, dalam bentuk saling mengasihi dan menghargai satu sama lain sebagai satu ciptaan-Nya.
Kepala BPTI sekaligus Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbudristek, Asep Sukmayadi mengatakan, Pesparawi merupakan ajang talenta yang menciptakan harmoni nyata dalam masyarakat Indonesia.
“Melalui Pesparawi adik-adik mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan pemikiran bagi harmoni bangsa. Dalam bentuk saling mengasihi, menghargai satu sama lain, dan berkolaborasi. Ini tentunya dibangun oleh adik-adik mahasiswa melalui Pesparawi,” kata Asep Sukmayadi secara virtual di Acara Pembukaan Pesparawi Mahasiswa Nasional ke-XVII.
“Kami terus mendukung adik-adik dalam mengembangkan prestasi, memperkuat keimanan serta kehalusan budi pekerti. Apa yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa adalah modal yang berharga untuk menjadi pelajar Pancasila yang cerdas dan berkarakter. Sekali lagi selamat mengikuti Pesparawi. Terus kembangkan diri, berkomitmen, dan berprestasi lebih hebat,” ujar Asep Sukmayadi.
Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinandus Hindiarto mengatakan, Pesparawi Mahasiswa Nasional bukan hanya ajang lomba kompetisi saja tetapi diharapkan dapat menciptakan harmoni bangsa serta kecintaan terhadap Tanah Air.
“Pesparawi tidak hanya sekadar bernyanyi dan berlomba, tetapi kita berpesta. Dalam arti merayakan bahwa negeri ini luar biasa. Kita lihat sebanyak 34 tim mengenakan pakaian adat yang beragam dari berbagai wilayah Indonesia itulah harmoni bangsa. Maka dari itu mahasiswa harus menciptakan harmoni bagi bangsanya dan menjadi nomor satu yang paling mencintai negerinya,” kata Ferdinandus Hindiarto.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply