JAKARTA, KalderaNews.com – Penulis buku “How to Develop Corporate in Indonesia Especially in Region“, Dr. M.L. Denny Tewu menyampaikan buku barunya ini mengulas mengenai penerapan Good Corporate Governance dan budaya perusahaan dalam rangka Initial Public Offering/Go public.
Buku ini merupakan lanjutan dari buku yang sudah pernah ditulis sejak 13 tahun lalu, yaitu buku berjudul ‘Meningkatkan Kinerja Keuangan Perusahaan Daerah’.
“Waktu itu saya katakan bahwa tahun 2030 Indonesia akan menjadi raksasa ekonomi baru, tentu dengan mendorong potensi daerah,” ujar Kaprodi Manajemen Pascasarjana UKI ini.
BACA JUGA:
- Kagum Profesionalisme dalam Kerja di Mercedes-Benz Inggris, Begini Pengalaman 2 Mahasiswa Indonesia
- Fresh Graduate Harus Paham! 3 Jawaban yang Tidak Boleh Diucapkan Saat Wawancara Kerja
- Belum Dapat Kerja Juga? Pastikan 4 Cara Ini Dipahami Job Seeker
“Saatnya perusahaan daerah menjadi perusahaan nasional bahkan internasional melalui Go Public. Targetnya perusahaan daerah menjadi besar,” kata Komisaris Utama PT. Asuransi Maximus ini.
Mengacu Data BEI Tahun 2019, dari 655 perusahaan yang tercatat di bursa, hanya 14 perusahaan dari Pulau Sumatera, 522 dari DKI Jakarta, 35 dari Jawa Barat dan 35 Jawa Timur. Hanya 2,13 % perusahaan terbuka yang dari luar Jawa itupun hanya dari Sumatera.
“Saya berharap daerah bisa menjadi tuan untuk daerahnya di Indonesia,” pungkasnya dengan mengingatkan pentingnya mengedepankan Good Corporate Governance (GCG).
“Saya ingin mendorong pemerintah dan warga daerah untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam untuk menggairahkan ekonomi daerah dengan cara mendirikan perusahaan daerah sehingga menopang ekonomi daerah menuju kesejahteraan rakyat. Pemerintah daerah dapat mendukung iklim investasi yang berdampak pada membaiknya kinerja keuangan perusahaan daerah demi mendukung pembangunan daerah,” ujar Denny Tewu.
Sementara itu, Prof. Roy H.M Sembel menambahkan untuk masuk bursa, sebuah perusahaan daerah harus mempersiapkan diri. Karena, keuntungan dengan masuk bursa, perusahaan bisa mendapat dana dengan mudah,” tukas Guru Besar Ekonomi Keuangan Dalam dan Luar Negeri tersebut.
Prof Roy Sembel juga menyinggung manfaat dan konsekuensi IPO. Mengutip pandangan Prof. Ram Charan bahwa banyak yang berubah tapi ada hal tidak bisa dilupakan. Kemudian belajar dari Warren Buffet’s yang berpandangan untuk berhasil berinvestasi di perusahaan yang hebat maka kriterianya GCG harus bagus.
Yang tak kalah penting, kata Roy Sembel, setiap perusahaan harus memanfaatkan teknologi dan mengubah pola pikir. Menurutnya, lanjutan dari Good Corporate Governance menjadi Good Corporate Citizen nantinya.
Diketahui, salah satu implementasi tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) adalah melalui corporate citizenship.
Corporate Citizenship merupakan suatu cara pandang perusahaan dalam bersikap dan berperilaku ketika berhadapan dengan pihak lain, misalnya pelanggan, pemasok, masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya. Tujuan Good Corporate Citizenship (GCC) adalah sebagai salah satu cara untuk memperbaiki reputasi perusahaan, meningkatkan keunggulan kompetitif serta membantu memperbaiki kualitas hidup manusia.
Corporate Citizenship juga terkait dengan masalah pembangunan masyarakat, perlindungan dan pelestarian lingkungan. Selain itu, GCC bertujuan memberikan akses dalam pemberdayaan masyarakat dan terkait langsung dengan proses usaha perusahaan maupun upaya memajukan dunia pendidikan.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply