Tidak Ada Inovasi Tanpa Kolaborasi, Apa Itu Ekosistem Kedaireka?

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim (KalderaNews/JS de Britto)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menekankan pentingnya sebuah ekosistem riset yang berkelanjutan dan mampu menjawab berbagai persoalan riil yang sedang dihadapi.

Oleh karena itu,ia berharap Ekosistem Kedaireka dapat terus berkembang menjadi ekosistem teknologi yang kuat di Indonesia. Harapan ini diutarakannya saat Kick Off Program Ekosistem Kedaireka baru-baru ini.

Ia lantas berharap agar program yang telah diluncurkan secara daring pada akhir September 2022 tersebut dapat menginspirasi banyak pihak untuk berinovasi dan berkolaborasi.

BACA JUGA:

Selama dua tahun, Kedaireka telah menjadi “biro jodoh” yang andal dan mampu menjembatani ribuan riset dan inovasi di perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia industri dan masyarakat luas.

Harapannya sektor-sektor lain juga dapat terinspirasi dari program yang dijalankan Kedaireka.

“Saya ingin berterima kasih kepada tim Kedaireka dan perguruan tinggi kita yang telah mendukung dan mewujudkan berbagai program dalam Ekosistem Kedaireka ini. Sekali lagi saya juga ingin mengajak seluruh perguruan tinggi, mitra industri, dan pemerintah daerah untuk berkolaborasi dalam Ekosistem Kedaireka. Karena tidak ada inovasi tanpa kolaborasi,” ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt. Dirjen Diktiristek) Kemendikbudristek, Nizam mengatakan bahwa Kedaireka meluncurkan inisiasi Ekosistem Kedaireka berisikan program-program yang diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan membuka peluang kolaborasi lainnya bagi insan perguruan tinggi dan mitra industri.

Program CEO Mentorship, sebagai bagian dari Ekosistem Kedaireka bertujuan meningkatkan minat insan perguruan tinggi, umum dan industri dalam berkolaborasi serta berinovasi melalui cerita pengalaman para pemimpin dan ahli di bidangnya.

Oleh karenanya, perwakilan insan perguruan tinggi, mitra industri serta masyarakat umum yang hadir kata Nizam, diharapkan dapat memahami urgensi menciptakan ekosistem kolaborasi dan pentingnya memprioritaskan inovasi di berbagai macam industri.

“Melalui program ini, insan perguruan tinggi dan industri diharapkan terinspirasi mengambil aksi nyata serta berani berinovasi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada,” ujar Nizam.

Diketaui, ekosistem Kedaireka diawali dengan dua kegiatan yakni CEO Mentorship dan RekaTalks. Kegiatan ini menghadirkan pemateri yang berasal dari pejabat pemerintah, akademisi dari perguruan tinggi, praktisi dari petinggi DUDI dan penerima manfaat program Dana Padanan (Matching Fund) Kedaireka.

Selanjutnya, RekaTalks mengangkat dua tema yakni “Digitalisasi ekonomi dan inovasi yang inklusif: Merangkai ulang environmental social governance (ESG) pasca pandemi” dan “Ekonomi Biru: Eksplorasi Kolaborasi Inovasi Untuk Meningkatkan Ekonomi Berkelanjutan”. Kegiatan ini menghadirkan kisah-kisah inspiratif dari Insan Perguruan Tinggi dan DUDI penerima manfaat program Matching Fund Kedaireka 2021-2022 yang terpilih.

Ekosistem Kedaireka terdiri dari tujuh program meliputi Kedaireka Academy, RekaTalks, Match Making Innovation Forum, RekaPitch, CEO Mentorship, RekaPreneur dan RekaPods. Selain CEO Mentorship dan RekaTalks yang telah dilaksanakan pada 21 Oktober 2022 di Jakarta, lima kegiatan lainnya akan dilaksanakan di beberapa kota besar di Indonesia pada periode Oktober 2022 hingga November 2022.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*