Inilah Daftar Lengkap Pemenang Hadiah Nobel Kimia dari Masa ke Masa Hingga 2022

Medali Hadiah Nobel
Medali Hadiah Nobel (Foto: Wikimedia Commons)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Penghargaan Nobel diberikan setiap tahun pada tokoh-tokoh yang telah melakukan penelitian yang luar biasa, menemukan teknik atau peralatan yang baru atau telah melakukan kontribusi luar biasa ke masyarakat dunia sesuai bidangnya.

Penghargaan ini diberikan berdasarkan wasiat Alfred Nobel, seorang industrialis dan penemu dinamit di Swedia. Alfred Nobel menandatangani wasiat tersebut di Swedish-Norwegian Club di Paris pada tanggal 27 November 1895.

Sejak 1901 penghargaan Nobel diberikan untuk pencapaian dalam 6 bidang yakni Nobel Fisika (ditentukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia), Nobel Kimia (ditentukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia), Nobel Fisiologi atau Kedokteran (ditentukan oleh the Karolinska Institute), Sastra (ditentukan oleh the Swedish Academy) dan Nobel Perdamaian (ditentukan oleh sebuah komite yang ditunjuk oleh Norwegian Storting)

BACA JUGA:

Baru pada 1968, Sveriges Riksbank, Bank Swedia, menambah “Penghargaan dalam Sains Ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel. Dengan begitu Nobel Ekonomi ditentukan oleh Royal Swedish Academy of Sciences.

Hadiah Nobel Kimia 2022 resmi diberikan kepada trio ahli kimia dari Amerika Serikat dan Denmark yang meletakkan dasar untuk bentuk kimia yang lebih fungsional. Carolyn Bertozzi dan Barry Sharpless dari Amerika, bersama dengan Morten Meldal dari Denmark mendapat penghargaan untuk pengembangan kimia klik dan kimia bioortogonal. (Selengkapnya: Carolyn R. Bertozzi, Morten Meldal dan K. Barry Sharpless Gondol Nobel Kimia 2022)

Lalu siapa saja penerima Nobel Kimia dari masa-masa? Berikut ini daftar lengkapnya:

2022

Hadiah Nobel Kimia 2022 diberikan Carolyn Bertozzi dan Barry Sharpless dari Amerika, bersama dengan Morten Meldal dari Denmark mendapat penghargaan untuk pengembangan kimia klik dan kimia bioortogonal.

2021

Hadiah Nobel Kimia dianugerahkan kepada ilmuwan Jerman Benjamin List dari Max Planck Institute dan ilmuwan kelahiran Skotlandia David W.C. MacMillan dari Universitas Princeton. karena berhasil mengembangkan cara baru membangun molekul yang dikenal sebagai “organocatalysis asimetris”.

2020

Emmanuelle Charpentier (Prancis) dan Jennifer Doudna (AS), untuk mengembangkan teknik penyuntingan gen yang dikenal sebagai “gunting” pemotongan DNA CRISPR-Cas9.

2019

John Goodenough (AS), Stanley Whittingham (Inggris) dan Akira Yoshino (Jepang) untuk pengembangan baterai lithium-ion, membuka jalan bagi smartphone dan masyarakat bebas bahan bakar fosil.

2018

Frances H. Arnold (AS), George P. Smith (AS) dan Sir Gregory P. Winter (Inggris) untuk mengembangkan enzim yang digunakan untuk obat kimia dan antibodi yang lebih hijau dan lebih aman dengan efek samping yang lebih sedikit.

2017

Jacques Dubochet (Swiss), Joachim Frank (AS) dan Richard Henderson (Inggris), untuk mikroskop cryo-elektron, metode untuk pencitraan molekul kecil yang beku.

2016

Jean-Pierre Sauvage (Prancis), Fraser Stoddart (Inggris) dan Bernard Feringa (Belanda) untuk mengembangkan mesin molekuler, mesin terkecil di dunia.

2015

Tomas Lindahl (Swedia), Paul Modrich (AS) dan Aziz Sancar (Turki-AS) untuk pekerjaan tentang bagaimana sel memperbaiki DNA yang rusak.

2014

Eric Betzig (AS), William Moerner (AS) dan Stefan Hell (Jerman) untuk pengembangan mikroskop fluoresensi resolusi super tinggi.

2013

Martin Karplus (AS-Austria), Michael Levitt (AS-Inggris) dan Arieh Warshel (AS-Israel) untuk merancang model komputer untuk mensimulasikan proses kimia.

2012

Robert Lefkowitz (AS) dan Brian Kobilka (AS) untuk studi reseptor sel G-protein-coupled.

2011

Daniel Shechtman (Israel) atas penemuan quasicrystals

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*