![Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. (Dok.Kemendikbudristek) Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. (Dok.Kemendikbudristek)](/wp-content/uploads/2022/07/Mendikbudristek-Nadiem-Anwar-Makarim.-Dok.Kemendikbudristek-600x381.jpg)
JAKARTA, KalderaNews.com – Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menanggapi terkait RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang sempat diusulkan ke DPR RI tidak masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2023.
Menteri Nadiem yang sedang melakukan lawatan ke Amerika Serikat mengatakan bahwa setiap ada perubahan selalu mengundang resistensi.
BACA JUGA:
- Hentikan Kegaduhan Makin Akut, DPR Mangkrakkan RUU Sisdiknas
- Polemik RUU Sisdiknas, Asosiasi PTS Indonesia Ancam Demo Besar Akhir September
- Menteri Nadiem Sindir Para Pengritik RUU Sisdiknas, Yang Dilihat Hanya Permukaan Saja
“Niatan yang kami tuangkan dalam Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional tersebut harus ditunda pembahasannya, jadi apa boleh buat,” kata Menteri Nadiem.
“Perubahan selalu mengundang resistensi. Kalau dalam suatu kepemimpinan tidak ada yang protes, jangan-jangan kamu belum melakukan apa-apa. Yang penting hati kita tulus dan kinerja kita bagus,” kata Menteri Nadiem.
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), serta DPD RI telah menyetujui 38 RUU yang masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2023. RUU tersebut terdiri atas 25 RUU usulan DPR, 10 RUU usulan pemerintah, dan 3 RUU usulan DPD.
Leave a Reply