JAKARTA, KalderaNews.com – Mendikbudristek Nadiem Makarim telah meluncurkan Merdeka Belajar episode ke-22: Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Nah, salah satu perubahan skema terjadi di jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), di mana tes mata pelajaran atau Tes Kemampuan Akademik (TKA) dihapuskan.
“Tidak ada lagi tes mata pelajaran. Hanya ada satu tes skolastik yang mengukur kemampuan bernalar siswa,” tegas Menteri Nadiem.
BACA JUGA:
- Berikut Sejumlah Perubahan Seleksi Masuk PTN di Merdeka Belajar Episode 22
- Menteri Nadiem: SBMPTN Tidak Ada Lagi Tes Mata Pelajaran, Tak Perlu Ikut Bimbel Lagi
- Menteri Nadiem Ubah Skema Seleksi Masuk PTN, Warganet: Pak, Kami Lelah, Berubah Mulu!
Selama ini, kata Menteri Nadiem, tes SBMPTN menitikberatkan hafalan ketimbang penalaran. Di samping itu, materi yang diujikan terlalu banyak dan terfokus hanya pada mapel tertentu.
Akhirnya, siswa hanya fokus pada mata pelajaran yang diujikan, sedangkan mata pelajaran lain menjadi dianggap tidak penting. Hal ini membuat kualitas pembelajaran menjadi menurun.
So, apa itu tes skolastik di SBMPTN?
Materi tes skolastik menitikberatkan penalaran melalui 4 sub materi khusus, yaitu:
- Kemampuan potensi kognitif
- Logika penalaran matematika
- Literasi dalam bahasa Indonesia, dan
- Literasi dalam bahasa Inggris
Berikut contoh soal tes skolastik SBMPTN:
Potensi Kognitif
Lima sekawan Sano, Joko, Adi, Rimba, dan Ratu selalu berangkat bersama menuju sekolah. Joko selalu menjemput Sano, setelah ia dijemput Adi. Rimba menjadi anak terakhir yang dijemput. Sementara rumah Ratu terletak di antara rumah Joko dan rumah Adi. Berikut ini pernyataan yang BENAR adalah…
Leave a Reply