NUSA DUA, KalderaNews.com – Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20 dalam pertemuan Kelompok Kerja Pendidikan G20 (G20 Education Working Group/EdWG) dan Pertemuan Tingkat Menteri Pendidikan G20 (Education Ministers’ Meeting, Iwan Syahril menegaskan pertemuan di Nusa Dua di Bali ini menghasilkan poin penting yang akan dibawa ke KTT Transformasi Pendidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pertemuan ini berhasil memfinalisasi laporan dan dokumen kompendium sebagai hasil capaian kelompok kerja yang menghadirkan pemetaan tantangan dan beragam strategi serta praktik baik di 26 negara dengan lebih dari 150 program kerja nyata EdWG G20.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dan Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek ini menambahkan ada 22 poin yang mendapat persetujuan negara-negara untuk ditindaklanjuti bersama demi pemulihan sektor pendidikan global.
BACA JUGA:
- Selain Kembangkan Lifelong Learning, Inilah Poin-poin Penting Hasil Pertemuan Tingkat Menteri Bidang Pendidikan Negara-negara G20 di Nusa Dua Bali
- Maudy Ayunda Dukung Pemulihan Pendidikan Global Karena Covid-19
- 3 Alasan Jabar Terbaik dalam Implementasi Pendidikan Anti-korupsi Dibanding Provinsi Lainnya
Mengutip pernyataan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, Iwan menyatakan bahwa Presidensi G20 merupakan momentum berharga untuk meningkatkan posisi Indonesia di kancah dunia, terutama karena terobosan Merdeka Belajar menjadi dasar penentuan empat agenda prioritas G20 bidang pendidikan.
“Mas Menteri Nadiem berpesan kepada delegasi bahwa hanya dengan melangkah maju untuk memulihkan dan mentransformasikan dunia pendidikan, kita semua dapat berhasil dalam menghadapi kesulitan kita saat ini dan tantangan masa depan,” ujar Iwan.
Terkait meningkatkan posisi Indonesia, Iwan juga menyampaikan semangat gotong royong yang merupakan upaya saling bantu demi mencapai tujuan bersama akan dimasukkan ke dalam laporan EdWG G20 sebagai kerangka kerja pemulihan pendidikan dan nantinya akan dibawa ke KTT Transformasi Pendidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Gotong royong telah diakui oleh para delegasi mampu menjawab tantangan dalam pemulihan pada sektor pendidikan. Diharapkan, semangat ini akan dapat terus dihidupkan dalam penyelenggaraan forum G20 pada masa-masa mendatang,” tandas Iwan.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply