JAKARTA, KalderaNews.com – Istilah forensik sedang ramai dibicarakan di tengah maraknya kasus dugaan pembunuhan.
Nah, biasanya dalam kasus-kasus pembunuhan selalu melibatkan dokter forensik untuk ikut serta menelisik dan mengungkap peristiwa yang sebenarnya, yang dijadikan bukti di muka peradilan.
Untuk menjadi seorang dokter forensik tentu mesti menempuh pendidikan di jurusan Ilmu Kedokteran Forensik.
BACA JUGA:
- 5 Hal Penting yang Harus Dipahami Sebelum Kamu Mendaftar Jurusan Kedokteran
- Inilah 3 PTS Terbaik Versi Unirank 2021 di Yogyakarta
- 7 PTS dengan Jurusan Teknik Perminyakan, Ada yang Biayanya Hampir Rp 40 Jutaan Lho!
Namun, jurusan di ilmu kedokteran ini sepi peminat. Hal ini karena masih ada anggapan masyarakat yang menilai dokter spesialis forensik hanya berkutat dengan mayat saja.
Padahal, dokter spesialis forensik adalah dokter spesialis yang memiliki kemampuan mengelola barang bukti medis.
Barang bukti medis ini bisa berupa benda biologis manusia yang hidup maupun yang sudah meninggal dunia untuk dijadikan alat bukti hukum, termasuk melacak bagian-bagian tubuh untuk kepentingan identifikasi.
Lulusan program studi ini dengan mengacu pada evidence based medicine akan dipergunakan pada bidang peradilan. Lulusan jurusan ilmu kedokteran forensik memiliki kemampuan membantu, membuat terang dan jelasnya suatu perkara hukum terhadap barang bukti peradilan medis manusia baik yang hidup maupun yang mati.
Kompetensi di bidang Identifikasi Forensik akan dipergunakan dalam kegiatan operasi Disaster Victims Identification (DVI) pada bencana dengan korban massal.
Sampai tahun 2019 di seluruh Indonesia, jumlah Dokter Spesialis forensik dan Medikolegal tercatat hanya 180 orang. Sedangkan, cakupan layanan adalah seluruh wilayah Indonesia. Maka, keahlian ini masih sangat dibutuhkan.
Layaknya rumah sakit di setiap kabupaten atau kota memiliki minimal satu dokter spesialis Forensik dan Medikolegal untuk memperbesar cakupan layanan keforensikan.
Dengan demikian, para lulusan baru berkesempatan untuk berkarier di rumah sakit kabupaten atau kota atau bisa juga berkarier melalui institusi kepolisian.
Selain itu, dokter spesialis forensik dan medikolegal juga dapat berkarier sebagai dosen di fakultas kedokteran. Masih banyak fakultas kedokteran, terutama swasta di Indonesia yang belum memiliki dosen kedokteran forensik sendiri.
Di Indonesia, jurusan ilmu kedokteran forensik ini ada di beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Hasanuddin (Unhas), dan yang lain.
*Jika artikel ini bermanfaat, silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply