JAKARTA, KalderaNews.com – Kemdikbudristek bersama Twitter menandatangani nota kesepahaman program pendidikan literasi media sosial bagi pelajar dan tenaga kependidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk lima tahun ke depan.
Program ini akan berfokus pada keterampilan literasi media generasi muda untuk membantu warga sekolah berpikir dan menganalisis secara kritis berbagai konten dan informasi daring yang ditemukan, sesuai dengan pedoman dalam melakukan aktivitas di media sosial.
BACA JUGA:
- Pakai Medsos Apa Saja? Inilah Sejarah Media Sosial yang Perlu Kita Tahu
- Meski Sering Dianggap Menghabiskan Waktu, Inilah Manfaat Media Sosial dalam Keseharian Kita
- Dosen Psikologi UM Surabaya Ungkap Cara Menghadapi Fenomena Flexing di Media Sosial
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2020 dalam empat tahun terakhir, persentase siswa berusia 5-24 tahun di Indonesia yang memiliki akses internet meningkat tajam, dari 33,98% menjadi 59,3%.
Lebih dari seperempat pengguna internet, 25,5% adalah anak-anak dan remaja.
Untuk mewujudkan penggunaan media sosial yang bijak, kemitraan dengan pemangku kepentingan diperlukan dalam upaya pendidikan literasi media berskala nasional yang berkelanjutan bagi pengguna pemula media sosial.
Leave a Reply