Guys, Inilah Arti Inflasi dan Strategi Menghadapinya

Ilustrasi. Uang Rupiah Indonesia (Dok. KalderaNews/Ist)
Uang Rupiah Indonesia (Dok. KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Berbagai isu mengenai inflasi tengah ramaikan jagat maya dan menjadi berita trending.

Sebagian warganet mengaitkannya dengan peluncuran uang baru yang baru saja dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) tepat sehari setelah perayaan kemerdekaan RI ke-77, yakni pada tanggal 18 Agustus 2022.

Bagi kalian yang masih baru mengenal istilah inflasi, hal ini terkait dengan istilah finansial, KalderaNews.com akan menyajikaannya khusus untuk kalian lengkap dengan strategi menghadapinya.

BACA JUGA:

Dirangkum dari berbagai sumber maka dapat dikatakan bahwa inflasi diartikan sebagai sebuah proses meningkatnya harga komoditi secara umum dan berlanjut terus-menerus dalam kurun waktu tertentu sehingga nilai uang turut merosot.

Inflasi ini tentu memiliki penyebab yang membuat situsi tersebut terjadi, secara umum ada 3:

Meningkatnya jumlah permintaan

Ketika permintaan (demand) terhadap suatu komoditi, sementara stok tidak memenuhi kuota, maka akan membuat harga melonjak tinggi.

Meningkatnya biaya produksi

Misalnya, upah pegawai dan tenaga kerja semakin meningkat, juga mempengaruhi terhadap kenaikan harga suatu komoditi.

Peredaran uang

Daya beli masyarakat yang tinggi berbanding lurus dengan peredaran uang yang juga tinggi sementara stok komoditi tidak memenuhi permintaan, oleh karena itu sangat berpengaruh juga terhadap meningkatnya harga-harga.

Yang mesti kita harus sadari ialah, dampak inflasi terhadap kehidupan sosial masyarakat selain daya beli yang akan semakin menurun, dan hal ini juga akan memberikan dampak buruk tehadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Jadi, untuk mengatasi inflasi tentu ada strasteginya tersendiri supaya kalian kaum milenials tidak tergerus oleh arus insflasi.

Berikut ini strategi menghadapi inflasi ekonomi:

  1. Mengatur keuangan secara mandiri. Misalnya, menerapkan pola hidup minimalisme, dimana pengeluaran bisa lebih ditekan namun memperbanyak pintu pemasukan.
  2. Tidak mudah panik saat terjadi sebuah fenomena di masyarakat. Misalnya, perilaku panic buying yang beberepa kali terjadi di masyarakat dengan maksud menyediakan stok yang cukup di rumah. Namun pada akhirnya perilaku pannic buying ini malah menimbulkan masalah baru, yakni harga melonjak, stok barang menipis dan permintaan banyak.
  3. Lakukan investasi untuk keperluan jangka panjang. Karena naik turun perekonomian tidak bisa dikendalikan begitu saja, sehingga sewaktu-waktu laju perekonomian masyarakat maka langkah bijak yang bisa kalian lakukan adalah memiliki investasi, apapun bentuknya.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*