Guys, Saksikan Indahnya Langit Malam Ini Ada Hujan Meteor Perseid Sampai Jelang Matahari Terbit

Ilustrasi. Hujan Meteor Perseid (Dok. Pixabay)
Ilustrasi. Hujan Meteor Perseid (Dok. Pixabay)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Bagi kalian penyuka keindahan benda-benda langit, dikabarkan malam ini akan ada hujan meteor perseid sampai menjelang matahari terbit.

Tahukah bahwa fenomena hujan meteor Perseid akan mewarnai langit Indonesia, dimana hal ini akan membuat masyarakat Indonesia bisa menyaksikan hujan meteor dengan intensitas hingga 36-61 meteor per jam.

Dirangkum dari berbagai sumber, dikatakan bahwa pihak Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),  menjelaskan fenomena langit ini bisa dilihat dalam dua tahap.

BACA JUGA:

Dikatakan juga bahwa rentang aktifnya meteor perseid ini, setidaknya ada 2 rentang waktu dimana Perseid dapat disaksikan meskipun intensitasnya tidak semaksimum saat waktu puncaknya.

Hujan meteor perseid telah terjadi pada tahap pertama, sejak 20 Juli hingga 5 Agustus yang bersamaan dengan Bulan yang mencapai fase sabit akhir hingga sabit awal, 19 Agustus hingga 24 Agustus. Tahap kedua, yang merupakan puncaknya, pada 13 dan 14 Agustus.

Dan tahap kedua yaknin pada malam ini merupakan momen puncak hujan meteor perseid, dimana titik radian hujan meteor akan terbit pada Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Waktunya berlaku untuk wilayah Sabang dan sekitarnya, dan pada Minggu (14/8) pukul 01.00 WIT untuk wilayah Pulau Rote.

Sementara waktu terbaik untuk menyaksikan hujan meteor Perseid yakni 25 menit sebelum Matahari terbit, esok hari pada Senin, 15 Agustus 2022.

Seperti yang banyak dituliskan dalam berbagai literatur, hujan meteor perseid merupakan hujan meteor yang titik radiannya berada di konstelasi Perseus.

Perseid bersumber dari sisa debu komet 109P/Swifts-Tuttle. Hujan meteor Perseid ini dapat melesat hingga kecepatan 212.400 kilometer per jam.

Terkait bagaimana soal pengaruh fenomena langit yang berdekatan dengan Perseid, yakni Bulan Purnama yang merupakan Supermoon terakhir 2022, yakni intensitas cahaya Bulan tidak akan terlalu mempengaruhi pengamatan hujan meteor karena puncak hujan meteor terjadi saat Bulan sudah terbenam.

Dengan kata lain, intensitas cahaya Bulan  memengaruhi hujan meteor perseid, meskipun lintasan harian Bulan berada di langit belahan selatan, sedangkan lintasan titik radian Perseid berada di langit belahan utara.

Titik radian Perseid terbit antara pukul 23.00-01.00 (sesuai dengan lintang geografis masing2), dimana pada saat Bulan berkulminasi dan Perseid mencapai titik tertinggi menjelang fajar, Bulan sudah terbenam, maka cahaya Bulan tidak serta merta menurunkan intensitas Perseid.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*