WASHINGTON, KalderaNews.com – Dua mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studi master dan doktoral di dua universitas di Amerika Serikat berbagi pengalaman risetnya di bidang peternakan.
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) di Washington, D.C., Rosan Roeslani mengakui penelitian bidang ilmu peternakan sangat diperlukan negara yang bergantung pada produk peternakan guna meningkatkan inovasi hasil peternakan ke depannya.
Agung Irawan, mahasiswa program doktor bidang Ilmu Peternakan (Animal Science) di Oregon State University memaparkan risetnya tentang penggunaan limbah industrial hemp dari hasil ekstraksi cannabidiol (CBD).
BACA JUGA”
- Mau Ambil MBA Tidak Diharuskan Melakukan Riset, Ini Alasan Fransiska Hadiwidjana
- Riset Itu Learning By Doing, Sebaiknya Libatkan Mahasiswa dan Periset Didorong Ambil S3
- Sibuk Karier dan Administratif, Doktor Lulusan Belanda Tidak pada Lanjutkan Risetnya
Agung mengatakan bahwa risetnya bertujuan sebagai asesmen menyeluruh yang meneliti aspek keamanan limbah hemp tersebut bagi ternak itu sendiri hingga untuk dikonsumsi manusia baik susu ataupun dagingnya. Hal itu mengingat profil nutrisi yang sangat baik yang dimiliki limbah tersebut namun tidak memiliki nilai ekonomi untuk saat ini.
“Apabila limbah ini dapat dijadikan pakan ternak, akan sangat menekan biaya pakan, yang secara umum mencapai lebih dari 50 persen dari seluruh biaya produksi untuk peternakan sapi perah,” terangnya.
Sementara itu, Dita Yulianingsih, yang saat ini tengah menyelesaikan studi masternya di bidang Animal Science di University of Maryland bercerita tentang riset yang saat ini sedang dikerjakan yakni studi prevalensi dari (bakteri) Salmonella Pullorum dan Gallinarum di unggas. Perhatian Staci tertuju pada tingginya tingkat kematian pada unggas muda akibat bakteri tersebut.
“Nantinya setelah saya mendapatkan isolat dari peternakan tersebut dan sudah dikonfirmasi untuk Pullorum dan Gallinarumnya, saya akan melakukan uji resistensi terhadap antibiotik terhadap dua bakteri tersebut dan nantinya kami akan mengembangkan pencegahan alternatif untuk penyakit Salmonella Pullorum dan Gallinarum,” terang Dita.
Ia menerangkan, tim penelitiannya mengembangkan bakteri Lactobacillus casei dan memberikannya pada Unggas lalu melihat perkembangan survival dan virulensi dari Salmonella Pullorum dan Gallinarum.
Dita yang saat itu didampingi oleh Carol L. Keefer, Director of Graduate Program, University of Maryland, College Park, mengatakan bahwa ada beberapa bidang riset yang dilakukan fakultasnya. Meliputi Genetics and Cell Biology, Nutrient Utilization and Metabolism, Pathobiology, And Infectious Diseases, Reproduction and Development, serta Animal and Wellbeing.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply